Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) diperingati setiap tahun oleh RSKO Jakarta, guna mengingatkan dan juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Pada tahun 2023, United Nations Office and Drugs and Crime (UNODC) mengeluarkan tema HANI "People first: stop stigma and discrimination, strengthen prevention".
Tema ini diambil karena masalah penyalahgunaan narkoba di dunia adalah masalah kompleks yang berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia. Masih ditemukan pengguna NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yang telah menjalankan program layanan medis dan rehabilitasi yang disebut recovery addict menghadapi stigma dan diskriminasi.
Tentunya apa yang terjadi dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka, serta dapat membuat mereka enggan mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Dilansir dari unodc.org, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Narkoba dan Kejahatan / UNODC mengakui pentingnya mengambil pendekatan yang berpusat pada masyarakat terhadap kebijakan narkoba, dengan fokus pada hak asasi manusia, kasih sayang, dan praktik berbasis bukti.
Perayaan HANI dimaksudkan sebagai bagian dari menentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. HANI yang diperingati pada tanggal 26 Juni setiap tahunnya untuk memperkuat aksi dan kerjasama dalam mencapai dunia yang bebas dari penyalahgunaan NAPZA.
Tujuan dari kampanye tahunan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, tentang pentingnya memperlakukan recovery addict dengan hormat dan empati, menyediakan layanan sukarela berbasis bukti untuk semua, menawarkan alternatif hukuman, mengutamakan pencegahan, dan sebagai leading sector merangkul para pecandu untuk menjalankan pemulihan.
Kampanye ini juga bertujuan untuk memerangi stigma dan diskriminasi terhadap recovery addict dengan mempromosikan bahasa dan sikap yang penuh hormat dan tidak menghakimi.
