Masih banyak masyarakat yang gagal paham tentang kehidupan di Rehabilitasi Narkoba RSKO Jakarta. Memang ketika berada di sana pastinya pasien Napza (narkoba, psikotropika dan zat adiktif) harus mengikuti aturan yang diberlakukan, tapi tidak seperti penjara atau lembaga permasyarakatan.
Bagaimana situasi yang dihadapi oleh para pecandu narkoba yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi  di RSKO Jakarta?
Untuk itu mari cari tahu bagaimana layanan rehabilitasi narkoba yang ternyata menyehatkan, mengedukasi, dan memulihkan para pecandu.
Para pasien saat menjalani perawatan di Unit Rehabilitasi Napza/Narkoba RSKO Jakarta tidak dalam waktu sebentar. Mereka menjalani layanan rehabilitasi bisa berbulan-bulan bahkan ada yang menyentuh setahun lebih.
Kenapa bisa begitu? Sebab pasien rehabilitasi napza tidak selalu berasal dari kiriman keluarga tetapi juga titipan kepolisian atau kejaksaan dan putusan pengadilan.
Apabila pasien diputus sidang pengadilan untuk menjalani rehabilitasi selama satu tahun enam bulan, maka pasien tersebut mengikuti program di rumah rehabilitasi selama putusan pengadilan tersebut.
Hidup di lingkungan yang sama dan tinggal dengan banyak orang tentunya harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan. Apalagi bagi pasien yang baru masuk rumah rehabilitasi atau Unit Rehabilitasi Napza.
Biasanya tidak sedikit yang masih terbawa kebiasaan pecandu narkoba, yaitu kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, kesehatan diri, kesehatan lingkungan, dan perilaku negatif pecandu lainnya.
Unit Rehabilitasi Napza akan memberikan edukasi kesehatan pada awal pertama kali pasien masuk oleh tim asuhan yang terdiri dari dokter, perawat, penunjang medis, konselor, dan petugas lainnya. Pertama kali masuk, pasien akan masuk di fase induction.
Fase ini merupakan fase perkenalan pada lingkungan, aturan yang ditetapkan, filosofi, jadwal di rumah rehabilitasi narkoba dan beberapa hal lainnya. Pada fase ini pasien yang baru masuk akan didampingi oleh pasien yang lebih lama yang disebut dengan Buddy.
