Setiap individu di dunia ini pasti pernah mengalami nyeri bahu, termasuk individu penyalahguna obat / Napza / Narkoba. Ada beberapa hal perlu kita ketahui tentang penyakit ini. Nyeri bahu merupakan suatu kondisi yang membuat keterbatasan aktifitas gerak, seperti pada saat menyisir, mengenakan pakaian, menulis dan lain sebagainya.Â
Oleh karena itu kita jangan meremehkan sakit pada bahu. Bahu terdiri dari persendian yang memiliki jangkauan pergerakan terbesar dari semua sendi yang ada di dalam tubuh. Persendian ini terdiri dari humerus atau tulang lengan atas, tulang belikat atau pisau bahu (shoulder blade), dan clavicula atau tulang selangka.
 Persendian ini juga memiliki banyak otot, tendon, dan ligamen yang memegang sendi bersama-sama. Di atas bahu, ada sendi lain yang disebut sendi acromioclavicular.
 Karena pergerakan yang lebih besar, bahu mudah terluka, itulah sebabnya mengapa rasa nyeri di bahu adalah keluhan yang sangat umum. Jika bahu anda mengalami gangguan gerak berupa rasa nyeri, maka segerlah berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapi di rumah sakit terdekat.
 Apa penyebab nyeri bahu ??Â
 Nyeri bahu yang anda alami bisa disebkan oleh banyak hal, dimulai dari rusaknya stuktur otot oleh faktor traumatik (cidera), faktor degenerasi sel, atau bisa juga diakibatkan oleh penyakit sistemik. Berikut penjelasan penyebab nyeri bahu, antara lain :
 1. Kelelahan akibat gerakan static dan berulang
Dalam aktifitas sehari-hari kita, banyak penggunaan jaringan otot secara staik dan berulang ulang yang berakibat terjadinya penggunaan berlebihan pada otot, tendon, ligament, atau jaringan saraf yang berakibat pada timbulnya nyeri gerak pada daerah bahu.Â
Pada orang-orang yang mempunyai kebiasaan buruk penggunan Napza, khususnya jenis sabu, mereka sering menggunakan otot flexor ibu jarinya berulang yang berdampak pada gerakan static sendi bahu pada saat penggunaan alas hisap sabu (BONG). Gerakan static sendi bahu itulah yang menyebabkan timbulnya nyeri bahu.
2. Trauma
Kondisi ini bisa terjadi pada pengguna Napza, yang hilang kesadarannya sehingga mereka sering cidera akibat jatuh. Badan yang jatuh menyebabkan tumpuan berlebih pada sendi lengan yang berakibat pada rusaknya stuktur jaringan pengerak. Akibatnya seperti tulang berupa retakan atau robekan pada jaringan otot yang berdampak pada timbulnya inflamasi atau pendarahan pada jaringan dan pada akhirnya menimbulkan nyeri gerakan sendi yang tak tertahankan.