Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Cakrawala Mimpi

9 Oktober 2024   12:39 Diperbarui: 29 November 2024   08:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia kemudian memeluk kedua orang tuanya erat. "Terima kasih sudah mau mengerti. Aku sayang kalian," ucapnya.

Pelukan itu terasa hangat dan melegakan. Meski Senja tahu perjalanannya masih panjang, ia merasa lega telah mengambil langkah pertama yang penting ini.

Setelah momen penuh emosi itu, keluarga Senja memutuskan untuk melanjutkan tradisi Lebaran mereka dengan mengunjungi kerabat. Sepanjang perjalanan, Senja merasa seolah beban berat telah terangkat dari pundaknya. Meski ia tahu orang tuanya masih memiliki keraguan, dukungan mereka memberinya kekuatan baru.

Di rumah paman dan bibinya, suasana Lebaran terasa hangat dan meriah. Aroma lezat opor ayam dan rendang memenuhi ruangan, sementara tawa dan obrolan keluarga besar mewarnai suasana lebaran. Senja berusaha menikmati momen ini, meski pikirannya masih dipenuhi dengan percakapan tadi.

“Senja, bagaimana persiapanmu untuk kuliah?” tanya pamannya di sela-sela obrolan.

Senja melirik orang tuanya sekilas sebelum menjawab, “Sebenarnya, Paman… ada perubahan rencana. Aku memutuskan untuk mengambil jurusan Sastra Indonesia.”

Ruangan itu mendadak hening. Semua mata tertuju pada Senja.

“Loh, bukannya kamu diterima di Kedokteran?” tanya bibinya, terlihat bingung.

Sebelum Senja sempat menjawab, ayahnya menyela, “Iya, tapi Senja punya mimpi lain. Dia ingin menjadi penulis.”

Senja bisa melihat berbagai ekspresi di wajah keluarganya, ada yang terkejut, bingung, bahkan ada yang terlihat tidak setuju. Namun, ia tetap teguh dengan keputusannya.

“Aku tahu ini mungkin mengejutkan,” Senja berkata dengan tenang. “Tapi aku yakin ini adalah jalan terbaikku. Aku ingin mengejar passionku dalam menulis.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun