Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Cakrawala Mimpi

9 Oktober 2024   12:39 Diperbarui: 29 November 2024   08:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruangan menjadi hening sejenak. Ayah Senja mengerutkan dahi, sementara ibunya terlihat terkejut.

"Tapi Senja," ayahnya akhirnya bersuara, "menjadi dokter itu profesi yang mulia. Kamu bisa membantu banyak orang, dan masa depanmu akan terjamin."

Senja mengangguk, “Aku tahu, Yah. Tapi aku merasa minatku ada di dunia menulis. Aku ingin memberi inspirasi dan perubahan dengan tulisanku.”

"Tapi nak," ibunya menyela, "menulis itu kan bisa jadi hobi saja. Kamu tetap bisa menulis sambil jadi dokter."

"Bu," Senja menatap ibunya tegas, "menulis bukan sekadar hobi bagiku. Ini adalah passion, ini adalah apa yang ingin aku tekuni sepenuh hati."

"Kamu pikir hidup ini semudah itu? Bisa dihapus dan diulang seperti tulisan di kertasmu?" ucap Ayahnya dengan nada keras.

Senja mengepalkan tangan, menahan emosi.

"Justru karena aku tahu hidup tidak mudah, aku ingin menjalaninya dengan sesuatu yang aku cintai." balas Senja.

“Cinta tidak akan memberimu kehidupan yang layak, Senja!” ucap Ibunya dengan nada tegas. “Lihat sepupumu Keira, sudah jadi dokter sekarang.”

“Aku bukan Keira, Bu. Aku Senja. Dan aku punya mimpiku sendiri,” suaranya bergetar.

"Mimpi? Kamu masih terlalu naif," ucap Ayahnya sambil menatap dirinya dengan tegas. "Nanti kalau sudah dewasa, kamu akan mengerti kenapa kami menentangmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun