Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berakhirnya Era Kamera Ultrawide di Smartphone Terjangkau

6 Oktober 2024   21:20 Diperbarui: 2 November 2024   15:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ocdn.eu/pulscms-transforms/1/6KwktktTURBXy81ZDNmMTQxMS1mYzk2LTRmMGItODY5MC1kODA2MTA3MmYzZmMucG5nkZMFzQFZzKw

Belakangan ini, semakin jarang kita menemukan smartphone mid-range dengan harga antara Rp 1-2,5 juta yang dilengkapi dengan kamera ultrawide. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, apakah fitur kamera ultrawide terlalu mahal untuk dimasukkan dalam rentang harga ini?

Salah satu alasan yang muncul adalah produsen ingin mempertahankan kesan premium pada model flagship mereka. Dengan menghilangkan fitur kamera ultrawide dari smartphone entry-level hingga mid-range, mereka menciptakan perbedaan yang jelas antara lini produk. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga daya tarik model-model yang lebih mahal.

Selain itu, produsen sering kali mengkompensasi kekurangan kamera ultrawide dengan fitur lain yang dianggap lebih menarik bagi konsumen. Misalnya, kecepatan pengisian daya yang lebih cepat, layar AMOLED, atau kapasitas penyimpanan dan RAM yang lebih besar bisa menjadi nilai tambah yang lebih berharga dalam kategori harga ini.

Ada juga pandangan bahwa meskipun kamera ultrawide dimasukkan, kualitasnya mungkin tidak sebanding dengan harapan konsumen. Oleh karena itu, fokus pada peningkatan kualitas kamera utama menjadi lebih penting, mengingat kamera utama adalah fitur yang paling sering digunakan.

Banyak orang berpendapat bahwa kehadiran kamera ultrawide, bahkan yang berkualitas tinggi, tidak akan menjadi faktor penjualan yang signifikan untuk smartphone di kisaran harga Rp 1-2,5 juta. Produsen lebih baik mengutamakan kualitas kamera utama, yang menjadi perhatian utama konsumen.

Dinamika pasar yang berubah dan inflasi juga berperan dalam keputusan ini. Misalnya, seri Redmi dari Xiaomi yang dulu dikenal dengan kamera ultrawide di rentang harga Rp 1-2 juta kini telah menghilangkan fitur tersebut. Ini menunjukkan bahwa produsen harus meninjau kembali prioritas dan alokasi sumber daya mereka seiring dengan meningkatnya biaya produksi.

Secara keseluruhan, hilangnya kamera ultrawide di smartphone mid-range dengan harga Rp 1-2,5 juta disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keinginan untuk mempertahankan kesan premium, penggantian dengan fitur lain, dan penyesuaian terhadap kondisi pasar. Meskipun beberapa produsen seperti Redmi, POCO, dan Samsung masih menawarkan kamera ultrawide dalam rentang harga ini, banyak yang memilih untuk fokus pada aspek lain dari smartphone mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun