Mohon tunggu...
Rayendra Yudhika
Rayendra Yudhika Mohon Tunggu... -

a student of SMAN2 Jakarta , a freelance photographer , a traveller (exactly a backpacker) , and wanna be something from nothing

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Wajar Kalau Malaysia Juara

30 Desember 2010   04:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyedihkan memang, tentu, apalagi yang juara adalah rival bebuyutan kita, yaitu Malaysia, atau lebih umum Malingsia :p

Namun mau tidak mau kita harus mengakui itu, cobalah kita berkaca dengan keadaan sepakbola negeri ini, saya tak mau membahas terlalu jauh, cukup di lingkaran timnas saja, dan mari coba kita sedikit bandingkan dengan timnas Malaysia yang menjuarai piala AFF itu. Meski kita kecewa, namun kita harus fair mengakui kekalahan tersebut.

Tidak usah jauh-jauh, coba tengok kisah timnas di Piala AFF, khususnya sesudah memenangi semifinal, disana (timnas) mulai terlihat 'cek-cok', saya melihat ada 2 kepentingan disana, antara kepentingan politik dan kepentingan sepakbola, dimana akhirnya kepentingan politik memenangi, salah siapa ? silahkan anda jawab sendiri :) saya sendiri merasa aneh, disaat seharusnya kewenangan pelatih sepenuhnya untuk mengatur tim, atau sebagainya, justru 'terpaksa' di atur oleh para 'oknum keparat' itu. Tak pernah saya melihat sebuah tim ada keanehan seperti itu, bahkan tim sehebat Barcelona pun tak pernah ada bagian dari Presiden klub atau Direktur olahraga klub ikut campur dalam tim, apalagi di bench lapangan, yang seperti kita lihat di final leg 2 kemarin, terlihat ada per cek-cok an antara Riedl dan Manajer timnas.

Selain masalah itu, adalagi masalah lain yang sangat vital, yaitu jangka waktu pembentukan timnas. Seperti yang kita ketahui, timnas Malaysia sudah terbentuk cukup lama, terdiri dari sekumpulan pemain muda, sehingga mereka bisa bermain sebegitu kompaknya, maklum mereka sudah mencetak prestasi sangat baik di ajang Asian Games ataupun Sea Games. Malaysia sedang maju 1 langkah dari kita, untuk sekarang ini! Coba tengok timnas kita, menurut saya Indonesia masuk final pun tak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Opa Riedl. Coba bayangkan BARU seberapa lama timnas bergabung? BARU berapa lama mereka berlatih bersama? Indonesia di piala AFF kali ini mungkin yang ada di pikiran PSSI ibarat mereka membuat mie instan, tapi sayang mie nya tidak jadi.

Saya pribadi, sangat kaget Indonesia bisa melangkah sejauh ini di Piala AFF. Maklum saja, kita tengok persiapan timnas kita, lawan tanding pun tak sepadan dengan kekuatan timnas, rencana lawan tanding di luar negeri pun selalu batal. Maka jadilah kita jago kandang, kenapa? karena para pemain tidak pernah merasakan atmosfir tandang, disaat atmosfir lawan begitu kuat, bahkan dengan keusilan, dan tindakan TIDAK SPORTIF, para pemain kita terlihat begitu risau, sehingga justru mengacaukan mental tim kita sendiri.

Namun, mau tidak mau kita harus mengakui Malaysia ada diatas kita sedikit, untuk SEKARANG ini. Semoga PSSI tersadarkan akan pentingnya pembinaan para pemain muda nasional negeri ini, jangan hanya mengandalkan naturalisasi, ingat ini sepakbola, bukan Mie Instan atau Bubur Instan!!

12936834701654919541
12936834701654919541
12936836802038128087
12936836802038128087
Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada pemain timnas yang telah berjuang meski sempat di'politisasi', para SUPORTER yang tiada duanya, dan kepada opa Riedl yang dengan begitu hebatnya memanggil dan menunjuk talenta baru untuk membela timnas. Dan, tak lupa juga saya menyuarakan NURDIN TURUN, bukan pelatih kita, Alfred Riedl yang diturunkan! Saya selalu mendukung Garuda, bukan PSSI! selama tak ada perubahan di dalam organisasi kacau balau tersebut. Salam Garuda! Tak ada harapan lebih baik selain perbaikan kinerja PSSI dan peningkatan pembinaan di alam negeri... Masih banyak pertandingan yang akan kita menangkan dan kita juarakan di depan sana nanti...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun