meski sedikit kecewa atas kegagalan timnas U-23 memenangi pertandingan semalam, tapi tentu ada yang lebih membuat saya kecewa, yaitu tentang hati nurani para pejabat teras di PSSI, apakah hati nurani benar2 memang suda buta? apakah mereka tidak cukup sadar setelah melihat begitu banyak aksi tuntutan untuk menuntu revolusi di kubu PSSI? bahkan banyak diantara mereka mengelak dari kenyataa, ada juga yang berani emngeluarkan pernyataan bahwa orang2 yang berdemo adalah orang bayaran dari pihak tertentu. ironis, kawan ! ada pula isu tentang hak pilih yang dihargai 1 miliar per suara, entah benar atau tidak, tanpa  isu 'sogokan' ,yang terdengar lumrah itu, masyarakat sudah sangat muak atas sikap para pejabat PSSI yang masih belum mau juga melepaskan jabatannya demi kemajuan sepakbola Indonesia. Sedih melihat para talenta muda yang bermain di timnas namun berada di bawah PSSI, mau jadi apa mereka? apa jadinya bila PSSI tidak ada perubahan? akhir2 ini, kantor PSSI 'diserbu' di berbagai kota, bahkan terpampang spanduk besar bertuliskan 'Revolusi PSSI, harga mati!' apa yang ada dibenak para pejabat PSSI? seberapa besarkah investasi/ bisnis mereka di persepakbolaan nasional ini sehingga mereka tidak mau melepas jabatan mereka. salut untuk teman2 yang sudah berusaha keras di sana! biar timnas kalah, saya harap diikuti oleh 'kekalaan' Nurdin dkk. di dalam urusan kepengurusan PSSI. Bravo sepak bola Indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H