Mohon tunggu...
Rr. Ruth Citra Handayani
Rr. Ruth Citra Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Program Studi Manajemen Rekayasa Institut Teknologi Del

Halo, semua. Salam kenal. Saya mahasiswa yang tertarik dengan beragam hal. Oleh karena itu, saya menuangkan ketertarikan saya dalam sebuah tulisan pada blog ini. Semoga dapat menginspirasi dan membantu. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Design Thinking?

30 Maret 2021   13:54 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:07 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Design Thinking merupakan suatu pendekatan atau metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dialami oleh pengguna dengan cara yang kreatif dan praktis sehingga bukan hanya solusi saja yang dapat dihasilkan, tetapi juga inovasi-inovasi terbaru.

Adapun dalam pelaksanaannya, tim yang berfokus pada pemecahan masalah ini akan berusaha untuk memahami apa saja kebutuhan pengguna dan bagaimana langkah yang efektif dalam pemecahannya, sehingga solusi yang dihasilkan akan tepat sasaran dan dapat dengan efektif memenuhi kebutuhan dari pengguna tersebut. 

Tim harus mampu menyeimbangkan antar parameter yang mempengaruhi masalah tersebut yang juga dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pengguna, sehingga dampak yang dihasilkan dari pemecahan masalah dengan metode ini tidak mengubah tujuan atau fungsi awal dari layanan yang diberikan.

5 Tahapan dalam Design Thinking

  1. Empathize
    Tim harus mampu untuk mengenal dan memahami kebutuhan pengguna terhadap penggunaan layanan yang telah diberikan kepada mereka, sehingga dapat diketahui nilai apa saja dari layanan tersebut yang tidak memenuhi kebutuhan pengguna.
  2. Define
    Dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan, tim harus mampu mendefinisikan kembali kebutuhan pengguna dalam suatu rumusan masalah yang akan diselesaikan.
  3. Ideate
    Tim harus mampu menghasilkan ide-ide yang kreatif sebagai solusi yang memungkinkan dalam pemecahan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
  4. Prototype
    Tim dapat memilih satu ide, yang terbaik dan dianggap mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada, untuk diwujudkan dalam bentuk prototype dalam bentuk sketsa, digital mockup, paper mockup, atau yang lainnya.
  5. Test
    Dengan melakukan pengujian kepada pengguna, tim dapat mengumpulkan feedback dari pengguna untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan performa dari ide layanan tersebut. Tim dapat melakukan kembali kelima tahapan dalam design thinking ini untuk lebih memahami kebutuhan pengguna terhadap layanan yang ditawarkan kepada mereka.

Perbandingan antara Design Thinking dengan Lateral Thinking

Jika pemecahan masalah dengan metode Design Thinking berfokus terhadap pemenuhan kebutuhan pengguna saja dengan melakukan kelima tahapan tersebut, maka dengan Lateral Thinking, tim akan mengasumsikan kemungkinan apa saja yang dapat mempengaruhi permasalahan tersebut serta dampak apa yang akan ditimbulkannya pada setiap tahapan atau proses yang sedang berlangsung.

Dengan adanya Lateral Thinking, tim harus mampu keluar dari pola pikir yang kaku dan dapat menghasilkan ide-ide kreatif sebagai solusi dari permasalahan yang tidak diketahui dan tidak dapat diprediksi. Tim akan berfokus pada bagian-bagian yang mungkin terlewatkan sehingga dihasilkan beberapa asumsi yang kemudian akan dipecahkan dengan mencari solusi dan alternatif penyelesaiannya, yang dapat menjadi inovasi-inovasi terbaru yang menarik bagi pengguna.

Sebagai contoh dapat dilihat pada produk flashdisk. Dengan ukurannya yang kecil, maka sering kali pengguna kehilangan flashdisknya. Oleh karena itu, ada beberapa inovasi yang dapat dilakukan seperti membuat desain badan flashdisk yang mudah untuk dikaitkan atau dihubungkan dengan benda lainnya agar pengguna tidak kelupaan maupun kehilangan flashdisk tersebut. Adapun bentuk dari desain flahshdisk tersebut dapat berupa: flashdisk yang berbentuk gelang, kalung, maupun kartu berbagai kepentingan. Selain itu, dapat juga dilakukan inovasi seperti penambahan fitur pengaman pada badan flashdisk sehingga flashdisk lebih terlindungi dan tahan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun