Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berlaku seperti Pengangguran, Self Reward dengan Caraku

8 Maret 2021   17:17 Diperbarui: 8 Maret 2021   17:54 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.unsplash.com (Gaelle Marcel)

Sedang ramai membahas self reward alias memberi penghargaan pada diri sendiri atas pencapaian atau progres yang telah dilalui. Saya setuju bahwa self reward merupakan wujud mengapreasiasi diri sendiri. Tak selalu penghargaan itu diberikan oleh diri kita kepada orang lain. Kita pun perlu untuk memberikan diri kita penghargaan atas apa yang telah kita capai. 

Bagi kebanyakan orang, cara mereka memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri ada berbagai macam. Ada yang membeli barang mewah, ada yang pesta kuliner, ada yang pergi liburan, ada pula yang perawatan kecantikan. 

Hal yang beberapa dari itu pernah saya lakoni, tapi terbilang jarang, hingga langka untuk saya lakukan. Saya sendiri biasanya memberi penghargaan pada diri saya sendiri dengan cara yang terbilang receh. Bahkan ada beberapa orang yang mungkin mengatakan cara saya memberi penghargaan pada diri saya sendiri ini seperti selayaknya orang yang menganggur. 

Ya, bisa dibilang bahwa cara saya memberikan penghargaan pada diri saya sendiri ini agak jarang dilakoni oleh orang-orang. Bukan tidak ada atau hanya saya, tetapi sedikit orang seperti saya yang melakukannya. Untuk saya, cara saya menghargai pencapaian saya lebih ke istirahat dan waktu hiburan. Setelah banyak waktu tersita untuk melakukan aktivitas yang beragam, rebahan berkualitas akan saya lakukan. 

Tentu saya juga menyiapkan ongkos untuk eksekusi memberi penghargaan pada diri saya sendiri. Onkos tersebut untuk membeli kuota internet dan berbagai makanan ringan untuk jadi cemilan saya. Ya, saya akan menghabiskan waktu untuk menonton berbagai video di Youtube, marathon film, marathon k-drama, juga tidur amburadul. Tidur karena ketiduran menonton hehehe... 

Sembari melakukan beberapa hal tersebut, rasanya paling asyik bila waktu luang tersebut diisi dengan scrolling media sosial. Memposting swafoto wajah yang kucel alias muka bantal dengan senyum nyengir kuda bermahkotakan rambut yang berantakan. Tidak ada dalam kamus saya untuk menikmati waktu luang dari self reward saya dengan wajah yang anggun layaknya seorang bangsawan. Teman-teman saya akan menemukan senyuman freak dari muka bantal yang saya posting di status whatsapp. 

Menceritakan hal ini bukan berarti saya menyinggung mereka yang memberikan penghargaan pada diri mereka dengan cara yang berkelas. Saya tidak ada masalah dengan mereka yang memberi penghargaan pada diri mereka sendiri dengan membeli barang mahal, pergi jalan-jalan, dan sebagainya. Itu adalah preferensi mereka, dengan uang mereka sendiri. Dan saya dengan preferensi saya, dengan kemalasan saya sendiri untuk pergi ke luar. Inilah cara saya memberikan diri saya penghargaan, yakni aku dan gawaiku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun