Tahun-tahun terakhir ini kemunculan perusahaan rintisan alias start up tampak menjamur. Terlebih paska tayangnya drama korea berjudul Itaewon Class serta Start Up, keberadaan perusahaan rintisan semakin menjadi.Â
Di luar dari fenomena itu, muncul semacam tren untuk menjadi  chief dari perusahaan rintisan. Menyematkan titel CEO, CMO, CFO, CTO dan sebagainya pada titel seseorang pun menjadi suatu kebanggan tersendiri. Sematan tersebut juga menjadikan pandangan orang lain terhadap orang dengan titel tersebut menjadi istimewa. Tak peduli apakah perusahaannya kecil ataupun besar, titel tersebut tetaplah merupakan sesuatu yang sakti untuk membentuk pandangan orang lain.Â
Lantas, apakah benar titel tersebut benar sakti adanya? Saya akan mencoba membagikan pandangan saya mengenai hal tersebut.Â
Bagi saya pribadi, keberadaan titel tersebut memang membuat seseorang menjadi wow. Meskipun ia hanyalah CEO dari perusahaan rintisan yang tak terpandang, bahkan mungkin dipandang sebelah mata, bagi saya orang tersebut tetaplah wow. Seseorang bisa memiliki titel CEO bisa jadi karena ia memiliki kemampuan sebagai seorang leader. Tentunya bila ia bukan pendiri dari perusahaan tersebut ataupun pendiri inti dari perusahaan rintisan, ia menduduki posisi CEO tentu bukan karena sembarang faktor.Â
Kemudian, bilapun ia tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan peran seorang CEO, ia tetap wow bagi saya. Untuk merencakan suatu perusahaan rintisan saja sudah menapaki proses yang berat. Apalagi bila sampai pada eksekusi merealisasikan perusahaan rintisan tersebut. Titel sebagai CEO menyatakan bahwa ia telah berhasil merealisasikan perusahaan rintisan tersebut. Proses yang tidak mampu dilakukan oleh semua orang, bahkan kebanyakan takut untuk terjun dan mencoba.
Karenanya, seseorang dengan titel jabatan tersebut adalah orang-orang yang wow bagi saya. Tidak peduli apakah perusahaan rintisannya sudah besar, masih kecil, ataupun sedang kalut, menduduki posisi tersebut sudah langkah yang penuh tanggung jawab dalam pikulan, dan sudah berhasil membawa angan dalam bentuk realisasi perusahaan rintisan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H