Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Racun Keserakahan

4 Juni 2020   07:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   07:07 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragu telah menghentikan langkah untuk maju
Keserakahan menggerogoti jiwa-jiwa yang kering
Menyedihkan, api unggun di seberang diidamkan
Sedangkan pelita di rumah tak diperhatikan

Tanpa minyak lentera mahal pun tak berguna
Untuk apa pula menginginkan api di luar yang akan sama habisnya
Jangan berharap lentera terus menyala bila tak diisi
Belajar lebih dalam membenah diri

Pagi mungkin asing bagimu
Namun malam adalah teman tidur
Naman tanpa cahaya untuk bercerita
Malam akan berpaling mengkhianati

Serigala mungkin tak menghampiri
Namun dingin perlahan akan menjadi selimut beracun
Tanpa sadar meringankan nyawa
Dan jiwa terasingkan dari raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun