Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Uniknya Bisnis Majalah Porno Jadul

16 Agustus 2015   09:35 Diperbarui: 16 Agustus 2015   10:23 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.logobee.com

Sebelum era internet datang, tertunya masih banyak orang  yang ingat era dimana majalah porno pernah merajai dunia. Sebut saja majalah dewasa Playboys dan Penthouse. Ketika itu, kalau kita baru tiba dari luar negeri salah satu target penggeledahan pertugas bandara adalah materi yang berbau pornografi seperti majalah porno, poster, dan video dalam format jadul seperti VHS yang segede buku.

Di era tersebut banyak kaum pria secara rahasia memiliki koleksi majalah porno ini tanpa sepengathuan istri dan anak-anak tentunya. Memang ada berbagai alasan ketika puncaknya di era tahun 1970 sampai era tahun 1980 an banyak kaum pria memiliki koleksi rahasia ini. Misalnya untuk hanya sekedar bersenang-senang dan ingin sekedar tau saja atau ada juga yang mengoleksinya untuk membantu meningkatkan “gairah”. Apapun alasannnya dunia rahasia kaum pria itu memang merupakan kenyataan pada saat itu.

Berdasarkan informasi dari webuyanyporn yang berbisnis materi jadul ini, terkadang pihak keluarga sedemikian terkejutnya ketika anggota keluarga saat membongkar atau membersihkan rumah menemukan berbagai majalah porno yang merupakan koleksi rahasia sang ayah. Pastilah paling tidak anggota keluarga yang ditinggalkannya merasa malu menemui kenyataan ini.

Pihak webuyanyporn ini sering menemukan majalah porno yang tersembunyi ditempat yang tidak biasa dan tersembunyi seperti di bawah tempat tidur, di pergola kebun, di plafon rumah dan tempat lainnya.

Bisnis yang dilakukan oleh webuyanyporn ini memang sangat unik dan menarik karena mereka berburu bahan pornografi yang sudah lewat eranya seperti majalah, video recorder dan poster jadul dll. Mereka mentargetkan materi pornografi yang sudah diinginkan lagi oleh pemiliknya dan tergolong jadul.

Pemilik bisnis ini menceritakan bahwa dia mulai masuk ke bisnis “unik” ini ketika ayahnya meninggal. Saat itu saudara perempuannya menemukan koleksi “rahasia” ayahnya terkait materi pornografi ini. Koleksi yang dimiliki ayahnya tersebut umumnya majalah yang saat itu memang popular. Memang koleksi ayahnya tersebut tidak terlalu istimewa karena termasuk ke dalam majalah porno mainstream, namun tetap saja penemuan ini membuat saudara peempuannya malu. Tentunya jika ibunya mengetahui keberadaan keleksi rahasia ayahnya tersebut, ibunya pasti akan merasa kurang senang.

Dengan kenyataan tersebut dia terinspirasi memulai nisnisnya yang sangat unik ini. Dia berasumsi bahwa pasilah banyak keluarga lainnya yang mengalami hal serupa. Disinilah dia mulai berbisnis barang langka ini dan mencari koleksi rahasia ini di caravan, rumah tua dan ditempat-tempat yang tidak biasa. Tidak hanya itu dia membuka toko khusus hasil perburuannya ini di Islington di London Utara. Tentu saja sang pemilik tidak lupa dalam manjalankan bisnisnya dia menggunakan fasilitas internet.

Pernah suatu saat pemilik bisnis ini mendapat telpon dari tempat penampungan orang tua. Saat itu ada seorang pria yang sudah tua dan baru saja meninggal. Ternyata dia memliki koleksi materi porno rahasia ini dalam jumlah yang banyak sekali. Pemilik bisnis ini akhirnya membeli semua koleksi ini dengan harga yang cukup mahal, selanjutnya di tidak lupa memberikan sumbangan dan hadir pada acara pemakaman pria tua tersebut.

Pemilik bisnnis unik ini memang menyadari betul kemungkinan dalam 30 tahun mendatang bisnisnya akan usang karena kemungkinan di era internet dan digital ini sudah tidak ada lagi materi pornografi yang dicetak dalam bentuk majalah dan poster. Namun ada kemungkinan juga bisnisnya justru mencuat karena langkanya barang yang diperjual belikannya tersebut.

Sumber : AFP , The Australian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun