[caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Virus herpes yang telah direkayasa digunakan untuk melakukan terapi virus terhadap kanker kulit. Photo: http://i.telegraph.co.uk/"][/caption]
Dalam Journal of Clinical Oncology yang baru saja terbit, ketua peneliti dari Institute of Cancer Research di London, Kevin Harrington menuliskan hasil penelitian terbarunya yang cukup memberikan harapan besar bagi para penderita kanker.
Hasil penelitian ini memaparkan teknik baru mengeliminasi tumor pada penderita kanker dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh.Dalam hal ini para ilmuwan berhasilmelakukan rekayasa genetik virus yangmenyebabkan kita sakit tenggorokan, sehingga virus yang telah direkayasa ini hanya menyerang dan mematikan sel kanker dan juga sekaligus memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker.Melalui teknik baru peluang pasien kanker untuk bertahan meningkat dua kali lipat.
Teknik terapi virus yang pertama kalinya di dunia ini diperkirakan akan tersedia dalam waktu 1 tahun ke depan. Teknik baru untuk pasien kanker ini memberikan harapan yang cukup besar tentang potensi penggunaan teknik immunotherapy yang memanfaatkan sistem pertahanan tubuh alami melawan kanker.
Para ilmuwan menyakini bahwa teknik ini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kanker dan jika dikombinasikan dengan obat-obatan yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh maka keberhasilan teknik ini akan lebih tinggi.
Sebagai ketua peneliti Kevin menyatakan bahwa jika mendengar kata kanker akan sangat menakutkan, namun penemuan terbaru ini seolah memberikan harapan baru bagi kita semua untuk mengobati kanker. Penjelasan hasil penemuan ini dapat dilihat DI SINI.
Teknik baru pengobatan kanker ini bermula dengan melakukan percobaan terhadap 436 orang penderita kanker kulit dengan cara memberikan suntikan protein yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh.Terapi virus ini dikenal dengan nama T-VEC.
16 % dari pasien penderita kanker kulit mengalami pengecilan tumornya untuk jangka waktu paling tidak 6 bulan.Persentase jumlah pasien yang mengalami pengecilan tumor ini 8 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi virus.
10% pasien yang diberikan terapi virus ini menyatakan bahwa mereka merasakan penyakit kankernya seperti sudah sembuh dalam kurun waktu selama 3 tahun.Diantara 163 pasien yang stadium kankernya sudah lanjut lama survivalnya mencapai 41 bulan dibanding dengan hanya 21 bulan bagi pasien yang tidak mendapatkan terapi virus.
Hasil ini tentu saja sangat menggembirakan dan juga memberikan harapan baru bagi penderita kanker, karena disamping terapi virus ini menyerang langsung sel-sel kankernya, terapi ini juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang membantu menyerang kanker.Disamping itu karena terapi virus ini didesign untuk menyerang hanya target sel sel tertentu saja maka efek samping pengobatan kanker melalui teknik baru ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan pengobatan konvensional kanker melalui perlakukan kemoterapi.
Sumber; Journal of Clinical Oncology
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H