Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Risiko Memperpendek Masa Kehamilan

7 November 2016   15:25 Diperbarui: 8 November 2016   04:38 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperpendek masa kehamilan berdampak buruk pada perkembangan bayi. Photo: ichef-1.bbci.co.uk

Masa kehamilan yang dikategorikan normal berkisar antara 39-40 minggu dengan rata rata kelahiran umumnya terjadi menjelang 39 minggu. 

Namun tampaknya akhir-akhir ini di berbagai negara dan juga di Indonesia terjadi tren untuk melahirkan kurang dari kisaran normal ini semakin meningkat dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Kelahiran dini ini umumnya sengaja dilakukan melalui kelahiran dengan bedah Caesar.

Selama ini memperpendek masa kehamilan dianggap sesuatu yang normal dan tidak berdampak bagi bayi dan ibu. Namun studi terakhir terbaru yang dipublikasikan di the international medical journal Paediatrics oleh para peneliti dari the University of Sydney's Menzies Centre for Health Policy perlu mendapat perhatian khusus bagi ibu yang ingin mengambil keputusan melahirkan lebih awal dari kisaran masa kehamilan normal ini.

Hasil penelitian ini mengungkapkan  bahwa 13,1% dari bayi yang dilahirkan sebelum masa dalam kandungan 37 minggu menunjukkan perkembangan yang lebih buruk jika dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan dengan masa kehamilan 39 minggu.

Hal lain yang cukup mengkhawatirkan adalah sebanyak 10,2% dari bayi yang dilahirkan dengan  kisaran masa dalam kandungan 37-38 minggu menunjukkan perkembangan yang  buruk, sedangkan bayi yang masa dalam kandungannya berkisar 39-40 minggu, persentasinya lebih yaitu hanya 9% yang  menunjukkan tanda tanda perkembangan yang buruk.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin pendek masa kehamilan, maka risiko buruk yang dialami bayinya dalam perkembangan selanjutnya akan semakin tinggi. Anak-anak yang dilahirkan sebelum masa kandungan 39 minggu memiliki risiko tinggi mengalami penundaan perkembangan. 

Hasil penelitian ini dinilai valid karena melibatkan sebanyak 150.000 bayi yang dilahirkan setelah 32 minggu dalam masa kandungan. Di samping itu pengamatan perkembangan dan performa dilakukan sampai bayi tersebut memasuki masa usia taman kanak-kanak.

Studi yang intensif terhadap perkembangan anak ini meliputi perkembangan kesehatan, kemampuan berbahasa dan kognitif, kompetensi sosial, kematangan emosi, pengetahuan umum dan juga kemampuan berkomunikasi.

Berdasarkan hasil peneltian ini dokter menyarankan agar kalaupun para ibu memilih cara melahirkan dengan bedah caesar sebaiknya dilakukan pada saat masa kandungan mencapai 39-40 minggu.

Rekomendasi ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa memperpanjang masa kehamilan mencapai kisaran lama kehamilan normal akan memberikan dampak positif pada perkembangan otak bayi nantinya. Di samping itu akan berdampak positif pada kesehatan bayi tersebut dalam jangka panjang dan juga kemampuan kognitif nya.

Perlu diketahui bahwa perkembangan otak bayi mengalami percepatan setelah masa kandungan 32 minggu, oleh sebab itu masa kehamilan yang paling optimal bagi perkembangan bayi di kemudian hari adalah masa kehamilan 39-40 minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun