Setelah baru terpilih sebagai presiden FIFA selama 4 hari, Sepp Blatter akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya.
“Saya menyatakan mengundurkan diri sebagi presiden FIFA karena saya merasa mandat yang diberikan kepada saya tidak didukung penuh oleh insan persepakbolaan dunia. Pengunduran diri saya ini saya lakukan demi kepentingan insan persepak bola dunia. Saya akan tetap menjalankan tugas sebagai presiden FIFA sampai terpilihnya presiden FIFA yang baru”
Gonjang ganjing di tubuh FIFA memang sudah lama terjadi salah satunya ketika terungkapnya pemberian hadiah jam mewah kepada petinggi FIFA beberapa waktu lalu. Namun puncaknya terjadi ketika pihak berwenang Amerika melakukan penahanan terhadap petinggi FIFA Amerika. Peristiwa terakhir inilah yang memicu gonjang ganjing yang meminta Blatter tidak lagi mengajukan diri untuk menjadi presiden FIFA lagi setelah menduduki jabatan tersebut yang cukup lama.
Acaman untuk memboikot FIFA jika terpilih kembali datang dari inggris dan juga persatuan sepak bola Eropa serta sponsor utama yang merupakan “nyawa” keberlangsungan FIFA.
Tuduhan yang paling serius untuk FIFA di bawah kepempian Blatter adalah korupsi dan penerimaan upeti / suap dalam berbagai hal termasuk dalam penentuan tuan rumah piala dunia. Namun saat itu tidak semua negara mendukung boikot ini terutama Afrika dan Asia. Presiden Rusia Putin mengkritik gerakan Amerika yang terlalu jauh mencampuri urusan FIFA dan para penentang Blatter dinilai sudah memasuki ranah politik untuk kepentingan tertentu.
Menghadapi situasi yang sangat pelik ini tampaknya Blatter dan pendukungnya memainkan scenario yang sangat “cantik” dan tampaknya skenario penyelamatan muka Blatter ini sudah dirancang denganbaik sebelumnya untuk mencapai win win solution.
Di tengah tengah tuduhan korupsi dan permintaan untuk tidak mencalonkan dirinya, Blatter tetap maju dan terbukti masih mendapat dukungan yang cukup signifikan. Ada hal yang cukup menarik dan menimbulkan pertanyaan besar kenapa Pangeran Ali sebagai pesaing utamanya dalam pemilihan yang demikian antusiasnya tiba tiba mengundurkan diri ditengah proses pemilihan? Pengunduran diri Pangeran Ali ini kemungkinan besar juga merupakan bagian dari skenario besar penyelamatan Blatter.
Setelah 4 hari menjabat, Blatter mengundurkan diri dengan alasan untuk penyelamatan FIFA dan persepakbolaan dunia. Melalui cara inilah Blatter ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dia masih mendapat dukungan dunia sehingga dia terpilih menjadi presiden FIFA. Dukungan yang diberikan kepada dirinya sekaligus membungkan kritik dan tekanan yang selama ini ditujukan kepada dirinya. Dengan cara mengundurkan diri, Blatter ingin menunjukkan kepada dunia dia merupakan insan sejati persepakbolaan dunia karena demi kepentingan yang lebih besar dia memutuskan untuk mengundurkan diri.
“Saya mengambil keputuskan menyerahkan kembali mandat saya demi kepentingan sepak bola dunia” demikian ujarnya.
Ya itulah skenario win win solution yang sangat manis yang dipertunjukkan oleh Blatter dan pendukungnya. Namun pertanyaan besar yang muncul sekarang adalah apakah scenario cantik dan manis ini akan tetap berakhir manis ketika nantinya penyelidikan tentang kasus korupsi ini terus berlanjut dan merambat ke dirinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H