[caption id="" align="aligncenter" width="585" caption="Photo: http://resources2.news.com.au/"][/caption]
Lain padang lain belalang merupakan ungkapan yang paling tepat jika kita ingin membandingkan gaji dosen di Indonesia dengan gaji dosen di Australia.Namun demikian ada baiknya kita mengetahui berapa gaji dosen di Australia sebagai perbandingan dan penyemangat tentunya.
Sebagai pembanding gaji seorang guru besar di Indonesia dapat mencapai sekitar Rp. 15 juta per bulan yang komponennya terdiri dari gaji pokok, tunjangan fungsional, tunjangan sertifikasi dosen sebesar 1 x gaji pokok dan tunjangan guru besar yang besarnya 2 x gaji pokok.Jadi patokan ini dapat kita ambil sebagai bayangan gaji yang paling tinggi bagi seorang dosen senior.
Bagaimana dengan gaji para dosen di Australia?Terdapat keragaman gaji dosen di Australia tergantung bidang studi, pengalaman dan senioritasnya.Makin senior tentunya makin besar juga gajinya apalagi yang terkait dengan jabatan tertentu seperti dekan dan wakil rektor.
Dari berbagai iklan yang dikumpulkan didapat gambaran gaji dosen di Australia per tahun nya sbb:
Catatan untuk mempermudah konversi ke rupiah angka tersebut dikalikan dengan Rp. 10.000,-
- Gaji direktur pusat penelitian di Melbourne University: $170.900, pengalaman dan keahlian dipertimbangkan lagi untuk menentukan besaran gajinya
- Dosen biasa di Griffith University untuk bidang pendidikan kesehatan : $86.754-$103,024
- Dosen senior bidang teknik mesin RMIT University: $104.050 - $ $119.979 + 17% uang pensiun
- Dosen senior / Associate Professor bidang informasi kesehatan di University of Western Sydney: 131.248 - $172.425 + 17 % uang pensiun
- Associate Professor bidang pendidikan warga asli Australia di Curtin University: $132.382-$145.839 + 17% uang pensiun
- Professor bidang politik dan hubungan internasional Australian National University: $159.851 + 17 % uang pensiun
Dengan asumsi bahwa pengeluaran untuk biaya asuransi dan pajak rata-rata mencapai 35% dari gaji yang diterima maka take home pay yang diterima pada dosen di Australia memang jauh lebih tinggi dari gaji dosen di Indonesia. Tentunya pengeluarannya juga akan lebih tinggi mengingat harga kebutuhan sehari-hari juga lebih tinggi.
Terdapat perbedaan yang mencolok dalam hal gaji ini, dimana tidak ada istilah honor tambahan bagi dosen Australia dalam menjalankan tugasnya.Sebagai contoh jika menyampaikan seminar dosen ini tidak dibayar bahkan harus membayar sendiri.Biasanya biaya operasional kegiatan ini disediakan oleh universitas atau diperoleh dari penelitian kompetifif yang didapatnya.
Bagaimana dengan dosen di Indonesia ? tidak dapat dipungkiri memang disamping gaji yang diterimanya secara tetap per bulan sebagian dari para dosen ini mendapatkan “penghasilan tambahan” dari perbagai kegiatannya.Semakin popular namanya tentunya akan mendapatkan penghasilan tambahan yang lebih besar juga dari berbagai sumber.
Jadi dalam hal ini memang kita harus membedakan antara gaji dan penghasilan, terkadang pendapatan seorang dosen di Indonesia dapat melebihi gaji resminya dan tuntunya tidak perlu heran jika kita melihat ada dosen Indonesia yang "kelihatannya" lebih kaya dari dosen di Australia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H