Produk Johnson & Johnson dikaitkan dengan kejadian kanker ovarium. Sumber
Berita ini bermula ketika Jacqueline Fox yang secara rutin selama 35 tahun menggunakan bedak bayi Johnson dan produk lainnya yaitu Shower to Shower sebagai bagian dari kesehariannya, namun tiga tahun yang lalu dia didiagnosa oleh dokter menderita kanker ovarium. Pada bulan oktober tahun lalu Jacqueline Fox meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya in pada usia 62 tahun.
Pengadilan negara bagian Missouri menyatakan bahwa perusahaan raksasa Johnson & Johnson bersalah karena gagal memberikan peringatan pada konsumen atas potensi produknya yang berbahaya yang juga pernah diperingatkan sebelumnya oleh the American Cancer Society pada tahun 1999.
Sebagai hukuman dari kelalaian ini pengadilan memerintahkan kepada Johnson & Johnson membayar ganti rugi kepada keluarga Jacqueline Fox sebesar US$72 juta yang terdiri dari $10 juta berupa kerugian langsung dan $62 juta berupa kerugian tidak langsung. Pada saat yang bersamaan Johnson & Johnson juga sedang menghadapi 1.200 tuntutan hukum atas pruduk yang dihasilkannya yang dinilai gagal memberikan peringatan pada konsumen.
Johnson & Johnson dianggap lalai oleh pengadilan karena tidak memberikan peringatan yang cukup terkait kandungan bedak bayi yang dianggap membahayakan kesehatan konsumen. Sumber
Kasus tuntutan ini memang bukanlah yang pertama kali dihadapi oleh Johnson & Johnson karena pada tahun 2013 lalu pengadilan di South Dakota juga menyatakan bahwa kasus kanker ovarium yang dialami oleh Deane Berg terkait dengan penggunaan bedak bayi produk perusahaan tersebut.
Benarkah bedak bayi penyebab kanker?
Produk Johnson & Johnson memang sudah lama menjadi target kampanye kelompok konsumen dan kesehatan terkait produk-produknya yang dianggap mengandung bahan berbahaya termasuk salah satu produknya yang terkenal yaitu shampoo bayi yang tidak perih ke mata.
Bedak bayi Johnson dikaitkan dengan kanker ovarium. Sumber