Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Pembisik di Lingkungan Istana Negara

9 Desember 2014   16:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo : http://productivemuslim.com

[caption id="" align="aligncenter" width="322" caption="Photo : http://productivemuslim.com"][/caption]

Isilah pembisik presiden mulai popular pada jaman pemerintahan Gus Dur.Profesi pembisik terkadang disamakan dengan penasehat spiritual memiliki posisi penting dalam istana, karena orang inilah yang dapat menyampaikan pesan dan pendapat baik dari pribadinya sendiri atau “pesanan” orang luar istana.Tentang siapa yang menduduki posisi sebagai pembisik terkadang tidak diketahui, mungkin sengaja dibuat kabur sehingga orang hanya dapat menduga-duga saja siapa orangnya bak makhluk ghoib.

Di Zaman pemerintahan Pak SBY, posisi pembisik ini menjadi sangat penting.Sebenarnya jika yang dibisikkan ke presiden itu sesuatu yang baik-baik maka posisi pembisik itu sangat bermanfaat dalam arti pesan-pesan yang berupa suara rakyat yang tidak terlaporkan oleh para menteri akan dapat di dengar langsung oleh presiden melalui pembisik tersebut.

Posisi dan peran pembisik ini akan sangat berbahaya jika apa yang dibisikkan tersebut merupakan pesan-pesan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntung kelompok dan golongan atau bahkan sesuatu yang dibisikkan tersebut tidak didasari oleh akal sehat dan ilmu yang cukup.

Masih jelas dalam ingatan kita ketika Pak SBY secara seremonial dan juga diliput oleh media massa menyatakan bahwa air dapat dikonvensi menjadi BBM.

Ada jugamuncul pupuk ajaib yang dinamakan pupuk saputra yang dapat meningkatkan produksi tanaman apapun belipat ganda sampai dengan 4-5 kali lipat dari biasanya. Bahkan saking dasyatnya bisikan ini seorang pakar yang sudah bergelar doktor pun memberikan testimoninya tentang betapa hebatnya putuk ini.

Belum lagi ada padi yang bisa tumbuh kembali setelah dipanen, sehingga padi tidak perlu ditanam lagi.Ketika panen tinggal dibabat saja padinya, kemudian tumbuh selanjutnya menghasilkan padi lagi, babat lagi dst…

Bagaimana nasib ketiga contoh bisikan di atas ? sekarang hilang lenyap bak ditelan bumi......

Isi  bisikan ini jelas kurang bijaksana dan cenderung menjerumuskan presiden sebab tidak didasari oleh kaidah ilmiah .Sayangnya bisikan tersebut demikian mujarab nya, sehingga presiden pada saat itu mempercayainya. Bahkan pada saat itu Pak SBY memperkenalkan pupuk ajaib tersebut di depan para gubernur. Mungkin tekanan krisis energy dan pangan saat itu membuat beliau kalut.

Bagaimana di jaman pemerintahan Pak Jokowi?Mudah-mudahan profesi pembisik ini tidak ada lagi di lingkungan istana.Di era keterbukaan seperti saat ini jelas para pembisik ini sudah tidak diperlukan lagi, kalau ingin menyampaikan sesuatu yang baik kenapa harus berbisik?Berbicara normal saja atau kalau perlu berteriak sehingga semua orang tau apa yang disampaikannnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun