Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oposisi Serang Tony Abbott terkait Hukuman Mati Bali Duo

16 Maret 2015   07:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanya Plibersek bersama pimpinan oposisi dari partai buruh Bill Shorthen. Photo:http://thehoopla.com.au/

Tanya Plibersek bersama pimpinan oposisi dari partai buruh Bill Shorthen. Photo:http://thehoopla.com.au/

Sampai saat kemaren, paling tidak di media massa tampak pihak pemerintah Australia dan pihak oposisi masih sejalan dalam berbagai pernyatannya tentang sikap pemerintah Australia dalam mengantisipasi akan dihukum matinya Bali Duo.

Namun perpecahan pendapat itu mulai muncul ketika Deputy Opposition Leader dari Partai Buruh Tanya Plibersek mengkritisi PM Abbott dalam forum terbuka tentang terputusnya komunikasi antara Presiden Jokowi dan PM Abbott.

Sebagai informasi, dalam pernyataan terbuka beberapa waktu lalu Tanya Plibersek mengungkapkan bahwa suami yang sekarang menjadi pegawai pemerintah senior di negara bagian New South Wales (NSW) dulunya di era tahun 1980 adalah pengedar narkoba dan anggota keluarganya ada juga merupakan korban dari narkoba.

Perlu diketahui bahwa sampai saat ini upaya PM Abbott untuk berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi untuk membicarakan kasus hukuman mati Bali Duo belum berhasil, karena Presiden Jokowi belum memenuhi permintaan ini.

Sampai saat ini PM Abbot masih menanti kesempatan untuk berbicara dengan Presiden Jokowi tentang kasus hukuman mati Bali Duo. Photo : http://www.skynews.com.au/
Sampai saat ini PM Abbot masih menanti kesempatan untuk berbicara dengan Presiden Jokowi tentang kasus hukuman mati Bali Duo. Photo : http://www.skynews.com.au/
Sampai saat ini PM Abbot masih menanti kesempatan untuk berbicara langsung dengan Presiden Jokowi tentang kasus hukuman mati Bali Duo. Photo : http://www.skynews.com.au/

Dalam wawancaranya di Sky’s New, Plibersek mengaitkankebijakan pemerintah saat ini yang dikenal sebagai kebijakan turning asylum seeker boat yaitumengembalikan pencari suaka ke Indonesia tanpa memprosesnya terlebih dulu di Australia dengan terputusnya komunikasi kedua pimpinan negara ini.

Plibersek menilai bahwa belum diterimanya permintaan Tony Abbott untuk berbicara dengan Presiden Jokowi sampai saat ini dipengaruhi oleh kebijakan Australia untuk megembalikan pengungsi.

Plibersek mengatakan bahwa partainya partai buruh akan tetap konsisten menolak kebijakan turning back asylum seeker boat.Jika nanti terpilih partainya akan membuat kebijakan yang lebh baik dengan membangun kerjasama regional dengan negara tetangga dalam menangani masalah ini sekaligus memperlakukan pengungsi dengan baik dan lebih manusiawi.

Kontan saja komentar Plibersek ini membuatTony Abbot meradang.Tidak hanya PM Abbott saja,Menteri imigrasi Australia Peter Dutton mengatakan, pernyataan Tanya merupakan ujian bagi kepemimpinan ketua oposisi dari partai buruh Bill Shorthen.Komentar ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di dalam partai buruh sekaligus menunjukkan bahwa mengapa ketika partai buruh berkuasa pencari suaka mengalir deras ke Australia.

Toni menuduh pihak partai buruh memberikan komentar liar dan tidak bertanggung jawab terhadap kendala komunikasi yang dihadapi pemerintah saat ini dalam melakukan negosiasi kasus Bali Duo dengan Indonesia.

PM Abbott mengatakan bahwahubungan Indonesia dan Australia saatini masih kuat paling tidak sekuat hubungan kedua negara pada era pemerintahan partai buruh.Bahkan PM Abbott mengutip pernyataan presiden SBY yang mengatakaan bahwa mengalirnya pengungsi ke Australia disebabkan karena adanya faktor daya tarik Australia yang diistilahkannya sebagai “sugar on the table” yang merupakan kebijakan partai buruh yang berkuasa sebelumnya.

Saat ini dengan kebijakan turning the boat nya, PM Abbott mengklaim bahwa pemerintahnya berhasil menyetop masuknya pengungsi ke Australia dan hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik.

Diduga pernyataan Plibersek tentang kebijakan pengungsi ini terkait dengan pernyataan Menkopolkam Pak Tedjo Eddy yang mengingatkan bahwa Indonesia telah banyak membantu Australia menahan pengungsi yang akan ke Australia, sehingga ada 10 ribu pengungsi yang tinggal di Indonesia saat ini

Sumber : The Australian, Sky's News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun