Terungkapnya skandal donasi sebesar $959 juta yang disebut-sebut berasal dari keluarga kerajaan Arab Saudi  kepada Perdana menteri Malaysia Najid Razak yang menghebohkan Malaysia mengingatkan kita akan kekuatan kekuasaan bak tembok batu tebal yang tidak goyang. Kondisi ini diperkuat ketika pihak kejaksaan agung Malaysia menyatakan bahwa Najib Razak bersih dari korupsi dalam skandal ini dan sumbangan itu dianggap sah sah saja.
Situasi seperti ini mengingatkan kita semua ketika Pak Harto masih kuat berkuasa. Saat itu hampir semua sumbang yang mengaitkan keluarga Cendana dengan korupsi tampak tidak berdaya. Bahkan ketika salah satu surat kabar luar negeri memaparkan gurita kekayaan keluarga Cendana pun juga tidak banyak berpengaruh. Sampai akhir ketika Pak Harto sudah tidak berkuasa lagi barulah  tindakan yang cukup signifikan tampak, seperti baru baru ini tindakan perintah penyitaan aset yayasan Super Semar.
Terkait dengan skandal uang yang jumlahnya hampir mencapai 1 milyar dollar ini, mantan perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad yang sekaligus mantan mentor Najib Razak menyatakan bahwa keberadaan uang sebesar itu dalam rekening pribadi tentu saja merupakan tindakan yang salah. Menurutnya tidaklah heran jika Malaysia termasuk dalam 10 negara terkorup di dunia.
Banyak hal yang mengundang pertanyaan ketika dana yang sangat besar ini masuk dalam rekening pribadi Najib Razak. Pihak kejaksaan yang menyatakan bahwa dana ini bukan hasil korupsi yang sedang melanda 1Malaysia Development Bhd  (1MDB) terasa sulit untuk dapat diterima oleh banyak kalangan di Malaysia.
Skandal korupsi di  proyek 1MBD yang diduga melibatkan banyak pertinggi Malaysia termasuk Najid Razak sebagai penggagas pengumpulan dana  ini pada tahun 2009. Proyek 1MBD ini dimaksudkan untuk mentransformasi negara Malaysia menjadi negara Industri.
Namun pada kenyataannya pada tahun ini proyek ini menjadi sorotan karena mengalami defisit anggaran sebesar $11 milyar yang menjadi subjek penyelidikan di tingkat lokal dan internasional. Diduga dana milyaran dollar ini menguap dan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Pernyataan pihak otoritas Arab Saudi yang tidak tau menau terkait sumbangan pribadi ini menambah rumitnya permasalahan yang sedang dihadapi oleh Najib Razak. Ditambah lagi pihak otoritas Swiss kini sedang melakukan penyelidikan terhdap penyalahgunaan dana proyek 1MBD ini.  Bahkan hari ini pihak berwenag Singapura menyatakan bahwa mereka telah membekukan rekening yang terkait dengan 1MDB di Singapura yang menjadi bagian dari penyelidikan internasional (sumber)
Pertanyaan yang paling menggelitik adalah mengapa jika memang benar adanya Arab Saudi memberikan sumbangan pribadi yang sedemikian besarnya ini tidak dimasukkan dalam rekening resmi protek 1MBD ? Pertanyaan lain yang muncul adalah mengapa Arab Saudi menyumbang Najid Razak dengan jumlah yang sangat fantastis ini?
Pemerintah Saudi memang sudah biasa menyumbang banyak madrasah di seluruh dunia. Pada kenyataannya memang Najib Razak dikenal sebagai tokoh Sunni moderat. Tiga  tahun yang lalu Najib Razak telah membuat heboh karena dia merupakan kepala pemerintahan pertama di luar negara Arab yang berkunjung ke Gaza dan bertemu dengan Hamas.
Bisa saja dalam pandangan Arab Saudi  Nadjib Razak  memiliki nilai penting ditengah-tengah perteruan antara Sunni dan Shiah dimana Malaysia tidak memberikan ruang gerak bagi berkembangnya Shiah di negara tersebut.
Pernyataan wakil perdana menteri Malaysia Zahid Hamidi yang menyebutkan bahwa sumbangan ini dimaksudkan karena Arab Saudi percaya pada kepemimpinan Najib Razak juga mengundang pertanyaan karena pada kenyataannya pada pemilihan 2013 lalu partai UMNO menurun tajam popularitasnya sejak didirikan.