Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mencegah Darah Tinggi dengan Mengubah Pola Diet

6 April 2017   04:58 Diperbarui: 6 April 2017   15:00 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis makanan yang memiliki kandungan potasium tinggi. Sumber:s-media-cache-ak0.pinimg.com

Penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu isu kesehatan dunia karena menurut catatan saat ini jumlah penderita darah tinggi dunia telah mencapai 1 milyar orang.  Bahkan menurut badan kesehatan dunia WHO darah tinggi menyumbangkan angka kematian sebesar 51% akibat stroke dan 45% akibat penyakit jantung.

Banyak orang berpendapat bahwa penyakit darah tinggi sangat erat hubungannya dengan pola kehidupan modern.  Tingginya tingkat sodium (garam) terkait dengan banyak munculnya kasus darah tinggi, sehingga pakar kesehatan menganjurkan untuk mengurangi konsumsi sodium untuk menjaga tekanan darah pada kisaran normal.

Peta resiko darah tinggi dunia. Sumber: WHO
Peta resiko darah tinggi dunia. Sumber: WHO
Pola makan seseorang memang sangat erat hubungannya dengan tekanan darah.  Disamping mengurangi asupan sodium, kini para pakar kesehatan melihat faktor lain yang berhubungan langsung dengan tekanan darah yaitu asupan potassium.

Hasil penelitian terakhir yang diterbitkan di  the American Journal of Physiology -- Endocrinology and Metabolism pada bulan April ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya akan potassium seperti uji jalar, advokat, bayam, kacang-kacangan, pisang dan bahkan kopi berdampak pada penurunan tekanan darah.

Acuan tekanan darah. Sumber: BUPA
Acuan tekanan darah. Sumber: BUPA
Peran potassium memang sangat siknifikan dalam penurunan tekanan darah seseorang mengingat peran potassium yang sangat vital dalam menjaga fungsi normal jantung, syaraf dan otot.  Saat seseorang mengkosumsi makanan yang mengandung potassium tinggi, maka asupan potassium ini akan berfungsi seperti diuretic, artinya ginjal akan mengekskresikan garam dan air lebih banyak.

Jika kita mengengok kebelakang, nenek moyang manusia mengkonsumsi pola diet primitif  yang kaya akan potassium seperti buah buahan, umbi umbian, sayuran, kacang kacangan.  Namun sayangnya sejak  saat itu perkembangan diet manusia lebih mengarah pada diet dengan kandungan sodium yang tinggi.

Salah satu ciri khas makanan modern barat yang ada saat ini adalah mengandung sodium yang tinggi dan potassium yang rendah.  Dengan rutin mengkonsumsi  makanan ini secara pasti akan membuat seseorang memiliki tekanan darah tinggi.

Berdasarkan rekomendasi dari Institute of Medicine yang dikeluarkan pada tahun 2004 yang kini banyak menjadi acuan pakar kesehatan, orang dewasa dianjurkan mengkonsumsi potassium sebanyak 4,7 g per harinya untuk menetralisir pengaruh sodium yang dikonsumsi dan mengurangi resiko pembentukan batu ginjal dan kehilangan massa tulang.

Secara mudah angka ini dapat diterjemahkan  dengan  mengkonsumsi kacang merah sebanyak ¾ cangkir kita sudah dapat memenuhi 50% kebutuhan potassium harian kita.  Tentunya dengan mengkombinasikan bahan makan yang mengandung potassium tinggi seperti yang telah diungkapkan di atas kita akan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan harian potassium yang dianjurkan.

Penyakit darah tinggi yang cukup mematikan ini dapat dicegah dengan mengubah pola konsumsi kita. Peralihan pola diet dari makanan yang mengandung sodium tinggi ke arah yang mengandung potassium tinggi terutama yang berbasis tanaman akan membantu resiko timbulnya penyakit darah tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun