Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepemimpinan Perdana Menteri Australia PM Abbott akan berakhir?

1 Februari 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Australia Tony Abbott. Photo: http://www.abc.net.au/

[caption id="" align="aligncenter" width="340" caption="PM Australia Tony Abbott. Photo: http://www.abc.net.au/"][/caption]

Tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh partai pemerintahan Liberal party saat ini peristiwa yang meninmpa partai buruh beberapa waktu yang lalu ketika Kevin Rudd menantang rekan separtainya Julie Gillard yang terpuruk popularitasnya sebagai Perdana Menteri Australia saat itu kini diperkirakan oleh banyak para pengamat akan terjadi juga pada pemerintahan partai Liberal dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Tony Abbott.

Pemerintahan Tony Abbott yang baru memasuki usia 1 tahunan tampaknya sudah mulai goyah.Secara teoritis langkah reformasi yang dilakukan oleh PM Tony Abbott adalah benar karena berkeinginan mengurangi defisit negara yang menurut laporan resmi badan independen yang jika tidak dilakukan langkap ekstrim maka dalam jangka waktu 5 tahun ke depan Australia akan tidak dapat membiayai lagi budgetnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="495" caption="Bill Shorthen pimpinan oposisi dari Partai Buruh. Photo : http://www.pedestrian.tv"]

Bill Shorthen pimpinan oposisi dari Partai Buruh. Photo : http://www.pedestrian.tv
Bill Shorthen pimpinan oposisi dari Partai Buruh. Photo : http://www.pedestrian.tv
[/caption]

Sayangnya oleh berbagai pihak termasuk pihak oposisi yang dipimpin ohe Bill Shortenyang dari Partai Buruh terlalu ekstrim dan banyak mengusik kebutuhan dasar rakyat Australia seperti jaminan kesehatan, jaminan hari tua, pendidikan, jaminan sosial serta berbagai permasalahan yang lebih makro seperti aset negara, penangan pengungsi, penutupan perusahaan otomotif dll.

Disamping itu permasalahan pemberian penghargaan knight kepada Pangeran Phillps oleh PM Abbott baru-baru ini memicu perdebatan yang sengit.

Pagi ini akibat dari kebijakan yang ekstrim ini popularitas PM Abbott terjun bebas, mencapai titik terendah yaitu 27 % dibandingkan dengan pimpinan oposisi yang mencapai Bill Shorthen yang mendekati angka 50 %. Diduga keterpurukan ini disebabkan tidak mengakar rumputnya kebijakan pemerintah saat ini.

Dua kekalahan telah partai liberal sebagai partai pemerintah pada pemilu di negara bagian Victoria beberapa waktu lalu dan juga di Negara Bagian Queensland tadi malam melengkapi keterpurukan pemerintahan Tonny Abbott.

[caption id="" align="aligncenter" width="340" caption="PM Abbott dan Primer Queensland Newman yang baru saja dikalahkan. Photo : http://www.abc.net.au/"]

PM Abbott dan Primer Queensland Newman yang baru saja dikalahkan. Photo : http://www.abc.net.au/
PM Abbott dan Primer Queensland Newman yang baru saja dikalahkan. Photo : http://www.abc.net.au/
[/caption]

Sebagian besar orang tidak pernah membayangkan bagaimana 2 tahun terakhir pemerintah Liberal yang sangat dominan dengan jumlah kursi 78:9 kursi , malam tadi terjungkal dengan berhasilnya partai buruh yang dipimpin oleh Annastacia Palaszczuk berhasil meraih 45 atau 46 dari 89 kursi yang diperebutkan.

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Anasstacia yang baru saja memenangkan pemilu di Queenland. Photo : https://pbs.twimg.com/"]

Anasstacia yang baru saja memenangkan pemilu di Queenland. Photo : https://pbs.twimg.com/
Anasstacia yang baru saja memenangkan pemilu di Queenland. Photo : https://pbs.twimg.com/
[/caption]

Kekalahan ini dipandang oleh berbagai pengamat karena ketidak-percayaan masyarakat yang demikian besarnya akibat gabungan dari dampak pemerintah Federal yang dipimpin oleh PM Abbott dan primer Queensland Newman.Bahkan ketidak-puasan rakyat ini dituangkan dalam bentuk tidak terpilihnya lagi Newman sebagai anggota parlemen.

Dengan segala keterpurukan ini para pengamat menduga dalam waktu dekat akan segera ada gerakan dari tokoh internal Partai Liberal untuk melakukan langkah penyelamatan partai melalui pergantian pimpinan partai.Jika hal ini terjadi maka tentunya posisi PM Abbott sebagai Perdana Menteri akan goyah dan mungkin segera berakhir.

Jika hal ini terjadi, diperkirakan ada tiga kandidat dari kalangan internal partai Liberal yang menjadi calon kuat pengganti PM Abbott, yaitu Foreign Minister Julie Bishop; Communications Minister Malcolm Turnbull; dan Social Services Minister Scott Morrison.

Pengalaman yang terjadi di negara bagian Victoria menunjukkan bahwa permasalahan internal partai yang terlalu lama diselesaikan akan mengakibatkan kekalahan dalam pemilu.Oleh sebab itu, para pengamat memprediksi bahwa untuk menyelamatkan partai Liberaral dalam waktu dekat akan terjadi peristiwa yang akan menentukan nasib PM Abbott yang mulai dirundung masalah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun