Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kekalahan yang Merupakan Kemenangan bagi Marine Le Pen

8 Mei 2017   04:33 Diperbarui: 9 Mei 2017   12:35 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marine Le Pen. Photo: EPA

Kekalahan yang baru saja diderita oleh Marine Le Pen dari Emmanuel Macron yang diperkirakan memperoleh persentase kisaran perolehan  suara hampir mencapai 35 % dinilai sekaligus merupakan kemenangan bagi Marine Le Pen yang mau tidak mau harus diakui berhasil membawa idealis nasionalis garis kerasnya.

Pemilihan presiden Perancis kali ini memang terasa sangat berbeda setelah partai mainstream terjungkal di pemililihan putaran pertama.  Banyak pemilih  merasakan ketidaknyamanan karena pilihan yang ada sangat berbeda dan tidak sesuai dengan harapannya. Rakyat Perancis dihadapkan pada dua pilihan ekstrim yaitu faham patriotisme dan faham globalisme. 

Emmanuel Macron mantan menteri ekonomi ini memang maju secara independen, jadi tidak mewakili golongan kiri ataupun kanan. Sedangkan Marine le Pen maju dari partai front Nasionalis yang terkenal dengan garis keras nasionalis dan patriotis nya.  Tidak hanya Perancis, bahkan dunia pun  khawatir Marine Le Pen akan mengulangi sejarah keberhasilan Brexit vote di UK dan terpilihnya Donald Trump di US

Belum pernah dalam sejarah pemilihan presiden Perancis rakyat dihadapkan dengan 2 pilihan yang sangat berbeda karena pemain utama sebenarnya yaitu kandidat dari sayap kanan republikan dan kandidat dari sayap kiri partai sosialis  yang menguasai perpolitikan Perancis sejak tahun 1958 sudah tersingkir dalam pemilihan pertama.  Jadi sebenarnya Emmanuel Macron dan Marine Le Pen adalah outsider dalam pemilihan presiden kali ini.

Hasil pemilihan putaran  pertama tanggal 23 April lalu peringkat pertama diduduki oleh Emmanuel Macron dengan perolehan suara 24,01% dan diikuti peringkat kedua oleh Marine Le Pen dari Front National sebanyak 21,30%.  Sebelum pemilihan kedua berlangsung  Macron memang diunggulkan dengan perolehan suara 60:40 dibandingkan dengan Marine Le Pen

Kalau kita lihat sejarah sebelumnya tahun 2002 lalu  ketika ayah Marine Le Pen,  Jean Marie  Le Pen pendiri partai Front Nasional secara mengejutkan masuk dalam pemilihan presiden Perancis putaran kedua.

Saat itu suasananya hampir sama  dengan suasana pemilihan kali ini yang memaksa  banyak partai yang bersatu membentuk front republik  untuk menahan laju front nasional yang ide dan garis politiknya  dianggap sangat ekstrim. Saat itu pada putaran pertama pemilihan dimenangi oleh Jacques Chirac dengan persentase kemenangan 19,88% sedangkan Jean-Marie Le Pen memperoleh suara 16,87%. 

Hasil dari persatuan partai yang sangat khawatir dengan  kebijakan front nasionalis ternyata berhasil karena pada putaran kedua Chirac berhasil memenangi pemilihan dengan perolehan suara 82,2 % sedangkan  perolehan suara Jean-Marie Le Pen tidak beranjak jauh, yaitu hanya memperoleh suara  17,8% saja.

Jika dibandingkan dengan perolehan suara ayahnya pada pemilihan tahun 2002, maka hasil perolehan suara Marine Le Pen baik di putaran pertama maupun di putaran kedua harus diakui berhasil secara gemilang berhasil mengangkat reputasi  partai front nasionalis.

Kekalahan Marine Le Pen sekaligus merupakan  kemenangan bagi Marine Le Pen  karena sudah dipastikan dia akan memberikan peran yang sangat besar saat nantinya  Marine Le Pan dalam posisinya sebagai partai oposisi  sebagai lawan  dari pemerintahan Emmanuel Macron.

Keberhasilan  Marine Le Pen pada putaran pertama menunjukkan terjadinya pergeseran peta kekuatan  perpolitikan Perancis dengan tersingkirnya partai politik  mainstream, sedangkan perolehan suara yang diraih oleh Marine Le Pen pada putaran kedua menunjukkan  terjadinya rekonfigurasi antara penganut faham  patriotisme  dengan faham globalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun