Penyakit cardiovascular dimana serangan jantung, gagal jantung dan stroke di dalamnya dikategorikan sebagai penyakit paling mahal karena memerlukan penanganan yang khusus dan kegagalan penanganan penyakit ini akan berujung pada kematian.
Dalam beberapa bulan terakhir ini dunia dikejutkan dengan kematian selebritis dunia yang terkait dengan penyakit jantung. Tentu saja hal ini menjadi perhatian sekaligus peringatan bagi pakar kesehatan bahwa masalah penyakit jantung yang terkait erat dengan gaya hidup ini merupakan masalah yang sangat serius.
Data empiris menunjukkan bahwa pada saat ini banyak negara di dunia sedang berjuang untuk mengontrol peningkatan yang sangat tajam angka kegemukan atau yang dikenal dengan obesitas dan epidemik diabetes. Kedua penyakit di atas tidak dapat dipungkiri lagi terkait dengan gaya hidup dan merupakan penyebab utama meningkatnya kematian akibat serangan jantung.
Tren peningkatan angka kematian
Angka kematian dunia akibat penyakit cardiovascular mencapai 17,3 juta orang setiap tahunnya dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat meningkat mencapai 23,3 juta pada tahun 2030. Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner tahun 2013 mencapai 0,5 %, sedangkan prevalensi gagal Jantung mencapai 0,13% (sumber 1, sumber 2).
Data yang dianalisa dari 188 negara menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 1990-2013 angka kematian akibat penyakit cardiovascular meningkat sebesar 41%, dari dari 12,3 juta menjadi 17,3 juta. Sebaliknya dalam kurun waktu bersamaan angka kematian yang terkait dengan usia justru menurun sebesar 39% (sumber).
Baru baru ini Tom Warwick seorang ahli jantung dan penyakit cardiovascular sekaligus penulis laporan “The Report of Change of Heart – Time to End Cardiovascular Complacency” juga menyampaikan data yang cukup mengkhawatirkan.
Demikian juga yang terjadi di Amerika yang angka kematiannya menurun sampai dengan tahun 2011, namun setelah itu penurunannya melambat dan meningkat kembali pada tahun 2015.
Terus berkembang
Lima tahun yang lalu kebanyakan dari kematian akibat serangan jantung ini terkait dengan penyumbatan arteri dan serangan jantung, namun saat ini gejalanya berkembang luas ke arah atrial fibrillation ( ketidak teraturan detak jantung) dan juga kelainan katup jantung.