Ketika TV korea Utara baru baru ini mengumumkan keberhasilan percobaan apa yang mereka namakan “bom hidrogen”, dunia memang terkejut. Beberapa negara menganggapnya klaim tersebut benar dan sangat mengkhawatirkan, sementara itu negara lain seperti Amerika dan Jepang meragukannya. Bahkan juru bicara gedung putih mengatakan bahwa melihat dari karakteristik ledakan kemungkinan besar uji coba tersebut adalah bom atom, bukan bom hidrogen.
Memang uji coba ini telah menghasilkan gempa dengan magnitut 5,1 seismic yang membuat negara lain menduga-duga kalaupun bukan bom hidrogen, uji coba ini merupakan “sesuatu” yang besar dan tidak dapat diabaikan.
Gempa yang dihasilkan dari uji coba kali ini memang tidak “sangat” besar sebagaimana karakteristik bom hidrogen. Kekuatan bom kali ini tidak lebih dari percobaan yang pernah dilakukan oleh Korea utara pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Pada tahun 2013 kekuatan ledakan uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara mencapai 6000-7000 ton TNT.
Uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara pada tahun 2009 diperkirakan memiliki kekuatan 2-6 kilo ton dan menyebabkan terjadinya gempa dengan kekuatan 4,7, sedangkan dalam uji cobanya yang pertama menghasikan gempa sebesar 4,1.
Sebagai perbandingan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945 memiliki kekuatan 15 kilotons dan bom hidrogen yang diuji coba pertama kalinya oleh Amerika memiliki kekuatan 10.400 kiloton tau 10,4 Megaton. Selanjutnya bom hydrogen yang pernak diujicobakan oleh Uni Soviet pada tahun 1961 memiliki kekuatan 50.000 kiloton atau 50 megaton. Jadi memang keraguaan bahwa bom yang baru saja diujicobakan oleh Korea Utara tersebut sangat masuk akal.
Jika kita lihat peta negara-negara mana saja didunia yang pernah melakukan uji coba, kemampuan Korea Utara dapat dikatakan tidak ada apa apanya sama sekali. Amerika tercatat sebagai jawara dalam melakukan uji coba baik senjata nuklir maupun bom hidrogen. Amerika tercatat telah melakukan uji coba sebanyak 1032 kali. Uni Soviet tercatat sebagai negara terbanyak kedua yang melakukan ujicoba yaitu sebanyak 715 kali.
Peringkat berikutnya adalah Perancis dengan uji coba sebanyak 210 kali dan selanjutnya Inggris sebanyak 45 kali. Di Asia negara yang paling banyak melakukan uji coba adalah Cina dengan jumlah 45 kali diikuti oleh India sebanyak 3 kali dan Pakistan sebanyak 2 kali. Sedangkan Korea Utara telah melakukan uji coba sebanyak 5 kali.
Jadi kalau melihat peta ujicoba nuklir dan bom hidrogen dunia, kemampuan Korea Utara memang tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun karena pimpinan Korea Utara yang unik dan tidak dapat dikendalikan oleh dunia kecuali mungkin hanya oleh Cina membuat negara lain was-was.