[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Xenophobia sedang melanda Afrika Selatan. Photo: http://www.peoplesdailyng.com/"][/caption]
Jika seandainya Nelson Mandela masih hidup tentunya beliau akan merenung dan menangis melihat apa yang terjadi di negara yang diperjuangkannya untuk bebas dari ketidak adilan akibat praktek rasisme.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Seandainya dia masih hidup dia akan menangisi apa yang sedang terjadi di negaranya. Photo: http://blogshalom.files.wordpress.com"]
Merebaknya xenophobia (anti pendatang asing) di Afrika Selatan memang sudah sangat mengkhawatirkan. Diduga latar belakang meledaknya peristiwa ini dipicu oleh kronisnya kondisi kekurangan lapangan pekerjaan.Di tengah-tengah sulitnya mencari pekerjaan masuknya warga asing dari Zimbabwe, Malawi dan Mozambique serta negara Afrika lainnya menjadi pemicu munculnya sentimen terhadap pendatang dan pekerja asing.
[caption id="" align="aligncenter" width="525" caption="Mereka mengejar dan menghancurkan milik pendatang. Photo: http://www.bellanaija.com/"]
Pemerintah Afrika Selatan saat ini sedang menurunkan militernya untuk mengejar kelompok yang diduga mendalangi gerakan Xenophobia ini.Tidak tanggung-tanggung massa yang terprovokasi ini secara terbuka mengejar, menyerang, membunuh serta menjarah serta menghancurkan milik para pendatang.
Sebenarnya peristiwa ini bukan kali inisaja terjadi.Pada tahun 2008 lalu di Johanesburg juga terjadi pertumpahan darah yang memakan korban sebanyak 62 orang yang dilatar belakangi oleh Xenophobia ini yang tentu saja mencoreng citra Afrika Selatan yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai “rainbow nation” pasca praktek apartheid yang mencoreng sejarah kemanusiaan di negara tersebut.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Mereka menyerang dan membuhuh para pendatang. Photo: http://naijavibe.net/"]
Para pendatang kini dengan rasa penuh ketakutan mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menyelamatkan jiwanya dari kejaran kelompok anti pendatang ini.
Salah satu pengungsi menceritakan bagaimana dia dikejar seperti seekor anjing hanya karena dia sebagai pendatang.Dia berhasil diselamatkan oleh tetangganya dan berhasil mengungsi ke tempat yang aman.
“saya tidak akan kembali ke sana…saya lebih baik miskin daripada dikejar-kejar seperti seekor anjing.Saya kehilangan segalanya.Sebelum pergi saya hanya sempatmengambil baju-baju bayi saya saja”demikian ujarnya.
Sementara itu Raja Zulu Goodwill Zwelithini menyangkal bahwa dia yang menjadi pemicu munculnya Xenophobia ini setelah sebelumnya bulan lalu menyampaikan pidatoyang isinya menyalahkan para pendatang ini sebagai biang kerok meningkatnya angka kriminilitas di Afrika Selatan dan berpendapat mereka harus pergi dari Afrika Selatan.
[caption id="" align="aligncenter" width="625" caption="Demontrasi anti Xenophobia. Photo: http://www.mankira.com/"]
Ada yang berpendapat bahwa semua manusia itu pada dasarnya rasis, namun apabila manusia dapat mengelola kebanggaan terhadap rasnya dengan baik maka manusia dapat hidup harmonis dengan ras lainnya.
Sumber : AFP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H