Addyi yang disebut sebagai "female viagra" diluncurkan secara resmi di pasaran tanggal 17 Oktober 2015. Photo: http://cdn.ymaservices.com
Berita gembira bagi kaum wanita yang sedang mengalami masalah rendahnya hasrat sexual (libido) diluncurkan pada tanggal 17 Oktober 2015. Obat yang dinamakan Addyi ini pertama kali dikembangkan oleh Boehringer Ingelheim perusahaan obat-obat dari Jerman, kemudian selanjutnya dijual kepada Sprout Pharmaceuticals.
Perjalanan obat ini pada awalnya tidak mulus ketika Food and Drug Administration (FDA) tidak meloloskan obat ini karena efektivitasnya dinilai belum signifikan, disamping itu obat ini masih menimbulkan rasa mual, lelah dan ngantuk. Selanjutnya dalam upayanya memperbaiki kualitas obat ini, Sprout Pharmaceuticals memerlukan waktu 4 tahun untuk mengembangkan Addyi sampai obat ini diloloskan oleh FDA.
Addyi merupakan obat peningkat libido khusus wanita pertama di dunia yang beredar di pasaran. Namun mengingat keterbatasan cara penggunaannya, obat ini diperkirakan tidak melebihi booming nya rekannya yang telah diluncurkan sebelumnya yaitu Viagra si “obat kuat khusus untuk pria”.
Di kemasan obat tersebut tertera peringatan agar obat ini tidak dikonsumsi bersamaan dengan alkohol dan obat-obatan tertentu lainnya karena jika dilakukan akan menimbulkan efek samping seperti rontoknya rambut. Selebihnya addyi aman untuk dikonsumsi bagi para wanita yang memiliki kendala rendahnya hasrat sexual.
Sebenarnya upaya pengembangan obat-obatan khusus untuk meningkatkan hasrat sexual wanita sudah mulai dirintis tahun 1990 an oleh beberapa perusahaan obat seperti : Pfizer, Bayer and Procter & Gamble, namun tampaknya upaya ini belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Addyi disebut sebagai suatu terobosan baru untuk mengatasi masalah sexual wania yang selama ini cenderang tidak dilirik oleh perusahaan obat besar dunia. Bahkan addyi disebut sebagai lompatan besar yang membuka pintu lebar bagi pengembangan obat-obatan sejenis yang mentargetkan peningkatan libido wanita.
Berbeda dengan cara kerja Viagra yang meningkatkan sirkulasi darah ke arah alat kelamin pria, Addyi bekerja langsung di bagian otak yang menghasilkan zat kimia yang terkait dengan peningkatan hasrat sexual wanita.
Berdasarkan estimasii potensi pengguna obat ini yaitu sebanyak 5-9 juta wanita di Amerika yang mengalami kondisi rendahnya libido, diperkirakan peluncuran Addyi akan memiliki nilai pasar sebesar $2 M. Bagi sebagian wanita Addyi dipandang sebagai terobosan yang membantu menjaga hubungan pria wanita dan bahkan dapat menyelamatkan keutuhan keluarganya.