Dalam menempuh program doktor ini mahasiswa  juga diwajibkan mempublikasikan hasil penelitiannya  di sejumlah jurnal bereputasi yang disyaratkan sebagai bagian dari syarat kelulusan.  Dalam melakukan publikasi ini jika prosedur operasional baku diikuti dengan baik sudah dipastikan para pembimbing terlibat dalam membahas naskah publikasi karena biasanya pembimbing namanya juga tercantum dalam publikasi tersebut.
Hal lain yang penting dalam menempuh program doktor ini adalah diwajibkannya menghadiri seminar dan kolokium mahasiswa lainnya untuk memperluas wawasan dengan persentase kehadiran tertenu yang telah ditetapkan.Â
Jika semua prosedur ini sudah dilakukan maka mahasiswa mulai masuk  fase seminar hasil untuk menyampaikan hasil penelitiannya di forum seminar untuk mendapat masukan ataupun komentar dari mahasiswa lainnya dan biasanya para pembimbing juga wajib hadir.
Fase terakhir yang harus ditempuh adalah ujian tertutup yang biasanya komisi pengujinya terdiri dari unsur program studi, penguji dalam komisi dan penguji luar komisi. Â Jika fase ini sudah dilalui maka satu tahap lagi yang hasus dialakukan adalah sidang promosi doktor yang ditujukan untuk mempromosikan pemikiran dan keterbaruan pemikiran mahasiswa sebelum nantinya dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor.
Dalam sidang tertutup peran penguji luar komisi sangat vital dalam mendalami keterbaruan disertasi, proses pengambilan dan pengolahan data, wawasan calon doktor dalam menganalisa hasil temuannya  dan ikut menentukan apakah calon doktor ini pantas untuk diluluskan atau tidak.
Kontaminasi dan Reputasi
Sedereretan  prosedur yang harus dilalui di POB  yang sangat ketat ini ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas  dan dapat dipertanggungjawabkan serta menjaga agar tidak ada kontaminasi yang menyebabkan pelanggaran prosedur maupun  etika akademik. Jadi jika POB ini dilakukan dan diikuti dengan baik maka kemungkinan adanya kontaminasi yang menyebabkan tidak dipenuhinya POB ini sangatlah  kecil sekali.
Perguruan tinggi merupakan powerhouse keilmuan sekaligus garda penjaga Etika akademik seharusnya dapat menjaga marwah ini dengan baik karena hal ini merupakan faktor utama yang akan menentukan reputasi suatu perguruan tinggi. Dalam perjalanannya  memang perguruan tinggi seringkali terusik dari berbagai kontaminan yang dilakukan oleh segelintir orang yang dampaknya dapat menghancurkan reputasi perguruan tinggi ternama sekalipun.
Ketika perguruan tinggi tidak dapat lagi menjaga marwahnya sebagai powerhouse keilmuan dan etika akademik  dari berbagai kontaminan maka ambruklah reputasinya dan suramlah dunia pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H