Sambil menaikkan sarungnya yang sudah  mulai melorot karena dikerjain Mamat, Ujang langsung  kabur meninggalkan warung kopi dengan wajah kesal.
Sementara itu  ... Mamat  dengan santainya menyeruput sisa kopinya sambil menghisap sisa rokoknya dan mengangkat satu kakinya ke kursi kayu melanjutkan menikmati hidupnya yang penuh damai sambil  berusaha melupakan sesaat utangnya  pada pemilik warung kopi yang semakin menumpuk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!