Sambil menaikkan sarungnya yang sudah  mulai melorot karena dikerjain Mamat, Ujang langsung  kabur meninggalkan warung kopi dengan wajah kesal.
Sementara itu  ... Mamat  dengan santainya menyeruput sisa kopinya sambil menghisap sisa rokoknya dan mengangkat satu kakinya ke kursi kayu melanjutkan menikmati hidupnya yang penuh damai sambil  berusaha melupakan sesaat utangnya  pada pemilik warung kopi yang semakin menumpuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!