Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Haji Menginspirasi Perdamaian Dunia

18 Juni 2024   07:58 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawaf tanggal 11 Juni 2024. Photo: Reuters.

Baru saja jutaaan jamaah Haji dari berbagai belahan bumi  berkumpul dengan damai dan menyelesaikan puncak ibadah yang merupakan perjananan spiritual yang akan membuka lembaran hidup baru tidak saja bagi pribadi namun juga bagi umat manusia. Bagi umat Islam,  mengunjungi rumah Alah di Mekah yang dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim merupakan perjalanan spiritual  yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup orang yang menjalankan ibadah haji.

Di dalam Al-Qur'an disebutkan  bahwa daerah sekitar Ka'bah  yang dikenal sebagai Haram merupakan  tempat perlindungan dan tempat keselamatan dan keamanan. Oleh sebab itu tidak heran jika lebih dari dua juta umat Islam mematuhi aturan ini setiap tahunnya yang mencerminkan  persatuan yang tidak ada bandingannya.

Selama berlangsungnya ibadah haji kita dunia menyaksikan keramahtamahan yang tulus dan semangat persaudaraan sejati yang luar biasa yang diperlihatkan oleh umat islam dari berbagai ras dan berbagai warna kulit. Suasana sejuk ini tentunya menimbulkan persona yang luar biasa yang dipertontonkan oleh umat Islam.

Dengan berbagai latar belakang ras, warna kulit, bahasa dan budaya umat Islam menunaikan ibadah haji dengan tujuan yang sama yaitu mencari ridho Allah SWT sekaligus menunjukkan semangat persatuan dan persaudaraan. Tidak jarang selama menunaikan ibadah haji mereka makan dengan pring yang sama, tidur dengan karpet yang sama yang mencerminkan ketulusan untuk berbagai nilai nilai kemanusiaan.

Nilai peradaban yang dipraktekkan oleh Nabi Ibrahim mengharuskan umat yang beriman mematuhinya dan nilai inilah yang tercermin dan terwakili dalam ibadah haji. Selama umat Islam mengenakan pakaian haji, mereka tidak diperbolehkan berdebat, bertengkar, dan berkelahi. Mereka tidak diperbolehkan memukul lalat, menginjak nyamuk, mencakar hingga keluar darah, atau berburu binatang. Mereka  juga tidak diperbolehkan untuk merugikan diri mereka sendiri atau orang lain dan jika larangan ini dilanggar maka mereka harus membayar denda yang berat.

Saat ini dunia dilanda gejolak politik, ekonomi dan sosial yang membuat masa depan dunia yang semakn tidak menentu. Perang, kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, rasisme, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, ketergantungan narkoba dan  kelaparan  merupakan bagian dari kehidupan sehari hari yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental.  Belum lagi perubahan iklim global yang mengancam keamanan pangan dunia yang akan berdampak langsung pada kehidupan manusia  di beberapa dekade mendatang.

Haji merupakan momen bagi umat Islam untuk menghidupkan kembali nilai nilai kemanusiaan dan juga interaksi antar manusia yang damai yang akan berdampak bagi umat manusia. Berkumpul dengan tujuan yang sama merupakan fitrah dan hakekat manusia.

Solidaritas untuk  tidak melakukan tindakan yang merugikan  merupakan hakekat ibadah Haji. Solidaritas inilah yang perlu diterbarkan sebagai benih benih perdamian universal untuk membersihkan dunia dari perbagai penyakit sosial dan permasalahan yang ditimbulkan oleh ulah manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun