Perekonomian Hong Kong yang tadinya diperkirakan akan terpuruk setelah diambil alih oleh Tiongkok dari Inggris ternyata berjalan seperti biasa dan bahkan tumbuh dengan baik di sektor industri seperti misalnya  perawatan kesehatan, makanan, konstruksi dan teknologi maupun sektor lainnya. Hong Kong kini berevolusi  menjadi Hong Kong yang baru yang menjadi pusat keuangan Tiongkok yang menjadi hub perdagangan dan keuangan internasional .  Berdasarkan kenyataan ini tampaknya pasal 23 ini tidak berpengaruh siknifikan pada aktivitas bisnis.
Gelombang demonstrasi yang melanda Hong Hong di tahun 2019 lalu yang berakhir dengan tindakan tegas pemerintah Tiongkok karena sudah mengarah kepada gerakan memerdekakan Hong Hong dari Tiongkok daratan memang berdampak pada keluarnya sebagian dari aktivis dari Hong Kong untuk selamanya karena khawatir akan ditangkap dan di hukum tas tidakannya.
Di era demontrasi massal beberapa negara termasuk Inggris berupaya untuk menjadi sponsor kelompok demonstran ini dengan alasan kekebasan berpendapat.  Namun kini negara negara ini sudah tidak ada suaranya lagi karena mungkin menyadari bahwa urusan Hong Hong adalah urusan dalam negeri Tiongkok yang kehidupan masyarakatnya berbeda dengan ketika  Hong Kong dibawah pemerintahan koloni Inggris.
Negara barat kemungkinan sudah mulai menyadari bahwa kebebasan berpendapat memang merupakan hak namun penerapannya tergantung dimana orang tersebut berada. Kini setelah melalui proses evolusi masyarakat Hong  Kong hidup di era yang baru yang kemungkinan besar sudah mulai terbiasa dengan aturan baru yang mengikatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI