Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dunia Akan Berubah Jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden

6 April 2024   06:31 Diperbarui: 6 April 2024   06:34 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden Amerika kini sudah di depan mata dan hanya tinggal dua kandidat yang muncul ke permukaan yaitu Joe Biden dan Donald Trump.  Rematch ini bukan lagi menjadi ajang pemilihan presiden tetapi lebih mengarah ke referendum apakah rakyat Amerika menginginkan perubahan ekstrim seperti yang ditawarkan oleh Trump atau memelihara status quo versi Joe Biden.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja Joe Biden selama menjadi presiden  baik dari sisi kebijakan dalam negeri dan luar negeri membuat Amerika menjadi terpuruk.  Sebagai contoh upaya Joe Biden untuk mepermalukan Trump dengan cara membiarkan pengungsi dari Amerika latin masuk ke Amerika menjadi bumerang sekaligus masalah besar akibat membanjirnya pengungsi yang sudah pada tahap tidak dapat diatasi lagi, padalah di era Trump berhasil "mengunci" perbatasan dan pengungsi illegal dipulangkan ke negaranya.

Jargon Trump "Make Amerika Great Again" tampaknya akan diusung dan dipertegas kembali oleh Trump, karena Trump melihat bahwa hal inilah yang dibutuhkan oleh Amerika baik di dalam maupun di luar negeri untuk mengembalikan reputasi Amerika yang pernah menjadi negara superpower yang mengatur dan menentukan politik dunia.

Keinginan Trump jika terpilih menjadi presiden untuk mengubah dunia tampak jelas ketika Trump menyatakan bahwa dirinya akan mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu satu hari saja.  Demikian juga pernyataan Trump yang sangat keras kepada NATO bahwa Amerika tidak akan melindungi negara anggota NATO jika negeri tersebut tidak membayar iuran.

Bercermin dari tindakan yang dilakukan oleh Trump selama menjadi presiden, maka dapat dimengerti bahwa sekutu Amerika pantas harus was was, karena dalam politik luar negeri Trump selalu meletakkan kepentingan Amerika di atas kepentingan sekutunya.

Dapat diprediksi bahwa jika terpilih kembali menjadi presiden Trump akan mengambil langkah besar untuk menyelesaikan perang di Uraina dan juga konflik  di Gaza. Disamping itu masalah hubungan Amerika dan Tiongkok, masalah perjanjian kapal selam nuklir AUKUS dengan Australia tampaknya juga akan mengalami perubahan ekstrim, kontradiksi dan bombastis.

Masalah dalam negeri dan luar negeri yang akan diselesaikan oleh Trump memang sangat mengena karena selama ini dititik titik inilah Joe Biden dan juga pimpinan dunia lainnya memiliki kelemahan, sehingga tidak heran rakyat Amerika menginginkan Trump kembali menyelesaikan masalah ini dengan gaya koboi nya.

Trump secara  tegas mengatakan bahwa jika dirinya menjadi presiden maka perang Ukraina dan Rusia tidak akan terjadi dan tidak ada korban jiwa.  Ucapan Trump  ini bukan hanya skedar kata kata saja namun dibawah pengaruhnya partai Republik memblokir dana bantuan perang ke Urainia yang nilainya sangat fantastis.

Trump menganggap bahwa bantuan perang ke Ukraina ini merupakan tindakan yang keliru karena menguras dana yang seharusnya digunakan untuk keperluan dalam negeri dan Trump secara terbuka menyatakan bahwa presiden Ukraina adalah salesmen yang berhasil menguras dana Amerika.  Trump menyatakan bahwa kalaupun ada bantuan maka harus dalam bentuk pinjaman yang harus dikembalikan seusai perang. Jika dirinya terpilih menjadi presiden lagi, Trump  akan akan mengundang Putin dan Zelenskyy untuk berunding di dalam satu ruang untuk membuat kesepakatan.

Rakyat Amerika saat ini sudah mulai dapat melihat bahwa kebijakan Joe Biden dalam perang Rusia dan Ukriana keliru dan banyak merugikan kepentingan Amerika termasuk dampak lonjakan harga bahan bakar dan pangan yang melejitkan angka inflasi di Smerika.

Konflik yang semakin meluas dan tragedi kemanusiaan di Gaza kini menjadi pusat perhatian dunia setelah tadinya  perhatian terfokus pada perang Ukraina dan Rusia. Sudah menjadi rahasia umum bhawa hubungan natara Trup dan Netanyahu tidak seharmonis hubungan Joe Biden dan Netanyahu. Disisi lain Trump akan menegaskan kembali bahwa Amerika adalah negara yang pro Israel.

Di Timur Tengah Trump akan lebih memilih  pendekatan pemulihan hubungan antara Israel dan negara negara  Timur Tengah yang digagasnya di periode pertamanya sebagai presiden.

Hungan antara Amerika dan Tiongkok memang selalu bermasalah, namun sebenarnya secara pribadi hubungan  Trump dengan predisen Tiongkok Xi Jinping sangat baik, oleh sebab itu tampaknya Trump akan mengambil langkah yang lebih soft terhadap Tiongkok untuk menyelesaikan ketidak seimbangan negara perdagangan yang menjadi isu utama jika nantinya Trump terpilih  lagi.

Masalah lain yang menyangkut hubungan Amerika dan Tiongkok ini adalah masalah Taiwan yang semakin memanas akibat di bawah pemerintahan Joe Biden dipermukaan tampaknya berpihak pada Taiwan yang berulang kali membuat Tiongkok berang.  Namun secara resmi sikap Amerika tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Jadi dapat diperkirakan Trump lebih memilih Tiongkok dibandingkan dengan Taiwan untuk kepentingan politik dan ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan hanya sekedar heboh sesaat saja.

Di dalam negeri jika terpilih lagi menjadi presiden, Trump akan mendapat angin segar menegakkan kembali slogannya "Make Amerika Great Again", karena selama pemerintahan Joe Biden sisi inilah yang merupakan kelemahan kebijakannya.

Pendulum politik tampaknya  kini berada ke arah Trump dan saat ini  dunia dengan harap harap cemas menunggu momen ini sekaligus menunggu langkah dan kejutan yang akan diambil oleh Trump dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dialami dunia jika nantinya tepilih lagi menjadi Presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun