Ketika menonton film Oppenheimer yang berbasis cerita  pengembangan bom atom yang akhirnya meluluh lantakkan Jepang emosi kita memang dibuat turun naik yang membuat film ini tidak saja enak ditonton sebagai hiburan namun juga menyajikan sepenggal sejarah tentang suksesnya penemuan ilmiah sekaligus berdampak  buruk bagi manusia.
Tidak heran  jika sejak diluncurkannya film ini di bulan Juli 2023 lalu telah meraup Rp. 14.923.727.080.000 dan sekaligus membuktikan sebagai film tersukses di tahun ini di ajang Oscar dengan meraih 7 penghargaan termasuk penghargaan film terbaik.
Namun bagi masyarakat Jepang yang akhirnya baru saja dapat menonton film ini menimbulkan kontroversi sekaligus menguak luka lama karena film ini dianggap hanya melihat dari satu sisi saja dan tidak memasukkan sisi lain yaitu pandangan dan fakta dari Jepang.
Tokoh utama dalam film ini yaitu J Robert Oppenheimer yang merupakan pioneer pencipta bom atom tetap dianggap sebagai tokoh kontroversial di Jepang yang merasakan perihnya penderitaan yang berkepanjangan akibat bom atom.
Karya monumental Oppenheimer yang akhirnya berujung pada pembuatan bom atom ini memakan korban jiwa lebih dari 200 .000 nyawa yang sebagian besar warga sipil ketika dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasari. Bahkan ketika bom atom ini dijatuhkan di salah satu kota di Jepang memusnahkan 80.000 jiwa dalam sekejap.
Sisi kontroversi yang tidak diangkat dalam film ini adalah menyerahnya Jepang apakah karena bom atom ini atau memang saat itu Jepang memang sedang diambang kekalahan Perang Dunia 2. Â Film ini sangat miskin akan fakta korban jiwa akibat bom Atom dan juga tidak mengutuk tindakan menjatuhkan bom yang tercatat sebagai salah satu sisi kelam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yang berdampak pada hilangnya ratusan ribu nyata yang tidak berdosa.
Kampanye anti bom atom ini memang terasa sangat kental menjelang penayangan film Oppenheimer di Jepang yang mengangkat sisi lain yaitu penggunaan bom atom ini merupakan tragedi kemanusiaan sekaligus merupakan kejahatan perang.
Tayangan dampak bom atom setelah dijatuhkan berupa bola api dasyat yang membentuk jamur raksasa memang tidak dapat dipungkiri menguak kembali luka lama masyarakat Jepang. Dari sisi hiburan film Oppenheimer menang sukses namun dari sisi kemanusiaan dianggap gagal karena sama sekali tidak mengangkat sisi penderitaan masyarakat Jepang.
Apapun kondisi dan kontroversinya memang film Oppenheimer harus diputar dan ditonton oleh masyarakat Jepang agar memori yang sangat mengerikan ini walaupun hanya dilihat dari satu sisi saja akan membuat masyarakat Jepang termasuk generasi muda tidak melupakan sejarah kelam Jepang sekaligus merajut kehidupan baru. Walaupun dirasakan sangat menyakitkan bagi masyarakat Jepang paling tidak film  Oppenheimer memberikan memberikan akan pentingnya perdamaian.Â
 Oppenheimer mungkin memahami lebih baik dari siapa pun akan  betapa buruknya akibat penciptaan senjata atom ini namun belum terungkap dengan baik di film ini. Film ini paling tidak menghidupkan kembali perdebatan global mengenai senjata nuklir.