Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Populasi Turun Terus, Pemerintah Tiongkok Kebingungan

26 Januari 2024   09:41 Diperbarui: 26 Januari 2024   16:12 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini Tiongkok dikenal dunia sebagai negara yang paling banyak penduduknya, namun melihat tren penurunan populasi  yang terjadi dalam kurun waktu 20  tahun terakhir ini,  dalam waktu dekat negara tirai bambu ini kemungkianan besar reputasinya sebagai negara terbanyak penduduknya akan tergeser. Berdasarkan estimasi yang dilakukan oleh PBB posisi Tiongkok yang selama ini menjadi negara berpenduktuk terbanyak diduani sudah digeser oleh India di tahun 2023.

Tren penurunan penduduk Tiongkok selama 10 tahun terakhir ini memang sangat mengkhawatirkan sekaligus membuat bingung pemerintah Tiongkok.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik penduduk Tiongkok di tahun 2023 jumlah pendudk mencapai 1,5 milyar orang, namun di tahun tersebut ternyata jumlah penduduk Tiongkok turun sebanyak 2 juta orang.

Penurunan populasi ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan one child policy yang ditengarai berkontribusi besar dalam penurunan jumah penduduk Tiongkok dalam jangka pajang.  Disamping itu yang lebih megkhawatirkan pemerintah Tiongkok adalah struktur populasi yang semakin menua.

Penurunan populasi di tahun 2023 ini merupakan penurunan jumlah penduduk Tiongkok selama 2 tahun berturut turut yang sejalan  dengan penurunan angka kelahiran yang terjadi selama 7 tahun berturut turut.  Dalam waktu bersamaan terjadi lonjakan angka kematian yang sangat signifikan akibat Covid-19.

Pemerintah Tiongkok secara resmi mengumumkan bahwa kematian akibat Covid-19 mencapai 80 ribu orang, namun banyak pakar yang memperkirakan angka kematian yang sesungguhnya mencapai 1,4 juta atau 1,9 juta orang.

Faktor lain yang berkontribusi dalam penuruanan populasi ini adalah penurunan tingkat kesuburan yang tentunya menjadi tantangan besar bagi pemerintah Tiongkok dalam hal ekonomi dan sosial dalam jangka panjang. Penurunan Tingkat kesuburan ini tercermin dari angka perempuan yang melahirkan yang semakin menurun.

Upaya pemerintah Tiongkok untuk menanggulangi penurunan jumlah penduduk melalui pelonggaran kebijakan yang membolehkan memiliki 3 anak yang dikombinasikan dengan pemberian insentif bagi keluarga yang memiliki anak tampaknya belum membuahkan hasil.

Semakin menuanya populasi ini akan berdampak besar pada  pertumbuhan ekonomi sekagus meningkat pengeluaran pemerintah untuk menangani populasi yang semakin menuai ini utamanya untuk pengeluaran biasa kesehatan.  Sementara itu dalam waktu yang bersamaan angkatan kerja semakin menurun.

Populasi usia kerja pada kisaran  16 dan 59 tahun mengalami penurunan menjadi hanya 61% saja dari total populasi dan tren penuruanan ini diperkirakan akan terus berlanjut.  Sebagai informasi usia pensiun resmi di Tiongkok adalah 60 tahun untuk pria dan 50 atau 55 tahun untuk wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun