Secara tradisi pengaruh Australia baik secara ekonomi maupun politik sangat kuat di kawasan negara negara kepulauan Pasifik, namun kini tampaknya pengaruh tersebut sudah tergurus oleh Tiongkok yang secara perlahan namun pasti bercokol di kawasan ini.
Sebagai  gambaran Australia tercatat sebagai  sumber bantuan pinjaman  utama  negara negara Pasifik yang besarannya dalam kurun waktu 14 tahun terakhir mencapai US$17 milyar.
Jika ditelisik lebih dalam lagi investasi yang dilakukan besar besaran oleh Australia ini memiliki tujuan politik yaitu membendung "ancaman dari utara" bukanlah  atas dasar sumbangan tanpa pamrih untuk pembangunan di kawasan ini. Banyak negara di kawasan ini yang sudah dalam posisi tidak mampu mengembalikan hutangnya.
Masuknya Tiongkok ke kawasan ini dalam bentuk berbagai proyek infrastruktur  senilai US$40 juta  per paket secara geopolitik dan perekonomian mengeser pengaruh Australia yang selama ini mengakar di  negara negara pasifik
Sementara itu menurut Lowly Institute Tiongkok memiliki strategi baru di kawasan ini yaitu tidak lagi memberikan paket  bantuan dalam jumah besar namun dalam jumlah kecil yang diperbanyak jumlah paketnya.
Secara total suntikan dana dari Tiongkok di kawasan ini mencapai US$241 juta di tahun 2021 lalu yang jumlah menurun jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemic Covid-19. Sementara itu Australia tercatat memberikan utang pada Papua New Guinea sebasar US$466 juta dan Fiji sebesar US$ 68 juta.
Sudah menjadi rahasia umum perekonomian di negara negara di kawasan pasifik ini performanya tidak baik, sehingga potensi macetnya utang yang diberikan oeh Australia sangatlah besar. Sementara itu keinginan Tiongkok untuk membangun infrastruktur dan perekonomian di kawasan ini masih terus berlanjut dalm bentuk paket paket investasi yang lebih kecil dengan besaran sekitar US $ 5 juta per paketnya.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya reputasi Australia sebagai The God Father di kawasan pasifik kini semakin memudar karena adanya pengaruh baru Tiongkok dengan visi geo politiknya memperkuat pengaruhnya di kawasan ini.
Oleh sebab itu tidak heran jika Australia memilih untuk berhadap hadapan langsung dengan Tiongkok di kawasan ini dengan cara bermitra dengan Amerika yang perseteruannya memuncak ketika Australia bersama Amerika di bawah pemerintahan Trump menuduh Tongkok sengaja membuat virus Covid-19.
Hubungan Australia dan Tiongkok kini memang berada di titik nadir padahal sebelum konfrontasi politik dan ekonomi ini terjadi Tiongkok merupakan mitra dagang utama Australia.