Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Simpanse Liar Ternyata Juga Mengalami Menopause

28 Oktober 2023   08:24 Diperbarui: 28 Oktober 2023   08:33 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil penelitian kelompok peneliti internasional dari Amerika, Australia  dan Jerman selama 30 tahun berhasil mengungkap misteri yang menjadi pertanyaan sampai saat ini yaitu apakah  Simpanse juga mengalami menopause sebagaimana manusia?

Hasil penelitan yang dipublikasikan di jurnal bergengsi Science minggu ini menemukan bahwa ternyata Simpanse juga mengalami menopause seperti halnya manusia. Mereka menemukan bahwa   simpanse yang telah memasuki usia tua juga mengalami perubahan hormonal seperti halnya yang dialami oleh manusia namun  dapat bertahan hidup lama setelah fertilitasnya menurun dan berhenti  setelah memasuki masa menopause.

Para peneliti menduga bahwa kompetisi diantara betina muda dalam bereproduksi kemungkinan besar memicu  simpanse yang telah memasuki masa menopause ini masih dapat bertahan hidup sampai puluhan tahun pasca menopause.

Simpanse mengalami puncak kesuburannya pada usia 30 tahun dan setelah itu mengalami penurunan  secara bertahap pada kurun waktu 30-50 tahun.

Dengan bertambahnya umur hormon estrogen mengalami penuruan dan hormon lainnya seperti hirmon FSH (as follicle-stimulating hormone) mengalami peningkatan. Fenomne inilah yang membuat para peneliti menyimpulkan bahwa simpanse juga mengalami menopause.

Para peneliti menemukan fenomena yang unik yang berbeda dengan manusia. Dalam kehidupan liarnya simpanse betina ternyata tidak ikut serta dalam menjaga dan memelihara cucunya.  Bahkan setelah mengalami masa menopause simpanse betina meninggalkan kelompoknya untuk hidup mandiri namun masih dalam wilayah kelompoknya.

Ketika simpanse di kelompok ini berburu kera untuk makananya dan mendapatnya, maka simpanse betina yang menyendiri ini kembali ke kelompoknya dan meminta  jatah hasil buruan.  Fenomena yang unik ini menurut para peniliti  berlangsung  sampai simpanse betina yang mengalami menopause ini mencapai usia tuanya.

Diduga fenomena yang unik ini terkait dengan kesempatan berepoduksi yang kecil bagi betina muda, sehingga kepergian betina tua ini meningkatkan peluang betina muda yang lebih besar untuk kawin dan bereproduksi.

Fenomena lainnya yang menarik adalah betina yang mendapatkan makanan yang berlimpah akan bereproduksi lebih awal agar dapat melanjutkan keturunanya dan akan mengalami menopause yang lebih awal juga.

Apa yang ditemukan pada kehidupan simpanse liar ini ternyata berbeda dengan apa yang terjadi pada manusia.  Pasca wanita mengalami menopause biasanya wanita terlibat langsung dalam menjaga dan membesarkan cucu dan cicitnya.  Hal inilah yang membuat wanita tetap menjadi bagian dari keluarga dan dapat bertahan hidup di usia tuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun