Selama ini Singapura dapat dikatakan bebas dari skandal yang banyak menimpa negara lainnya  di kawasan ASEAN maupun Asia seperti skandal korupsi dan skandal sex. Oleh sebab itu  ketika dalam beberapa bulan ini skandal demi skandal menimpa pemerintah Singapura menimbulkan tanda tanya besar  apa sebenarnya yang terjadi? Apakah ini merupakan fenomena gunung es yang mulai muncul ke permukaan?
Citra pemerintah bersih di mata dunia yang selama ini disandang oleh pemerintah Singapura yang berkuasa kini telah ternoda dengan serangkaian skandal yang terkait dengan korupsi dan prilaku kurang pantas. Serangkaian skandal yang muncul ke permukaan  termasuk skandal korupsi telah menampar partai yang berkuasa saat ini Partai Aksi Rakyat pimpinan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Citra pemerintahan Singapura yang bebas korupsi selama ini seolah sirna dengan terjadinya skandal korupsi yang menimpa pemerintah yang berkuasa. sebagai contoh ditangkapnya menteri perhubungan Singapura yang bernama Iswaran atas tuduhan korupsi dan juga skandal hubungan tidak pantas antara ketua  DPR Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui  mempengaruhi kredibilitas pemerintah Singapura.
Kasus korupsi yang menimpa Iswaran melibatkan milyader promotor F1 dan pengusaha  hotel papan atas Singapura Ong Beng Seng telah membelalakkan mata rakyat Singapura karena ternyata negeri ini tidak imun terhadap korupsi.  Pada kasus lainnya Dua Menteri lainnya yang juga sedang dalam pengawasan korupsi menambah panjang skandal korupsi yang muncul ke permukaan dengan tuduhan  menyalah gunakan posisi mereka untuk mengamankan properti premium milik negara dengan harga di bawah harga pasar.
Demikian juga Partai buruh yang merupakan partai oposisi juga tidak luput dari skandal dan kehilangan dua anggota seniornya karena melakukan hubungan tidak pantas.
Munculnya skandal korupsi dan skandal tingkah laku kurang pantas ini memang sangat jarang terjadi di Singapura, karena pemerintahan yang anti korupsi sudah merupakan ciri khas pemerintahan sejak Perdana Menteri Lee  Kuan Yew menjabat mulai tahun 1959.
Sumpah Lew Kuan Yew berserta tim pemerintahannya ini harus menjadi ciri khas pemerintahan Singapura selama ini  karena menurutnya pemeritah harus bersih dari segala bentuk korupsi.
Dengan gaji Menteri yang sangat tinggi yaitu mencapai S$ 1 juta per tahun nya atau setara dengan Rp. 11.287.682.140.00 selama ini menjadi benteng korupsi karena gaji sebesar itu dianggap sudah sangat layak dari godaan korupsi. Demikiran juga politisi Singapura dibayar paling tinggi di dunia untuk mencegah korupsi
Skandal antara  Ketua DPR Partai Aksi Rakyat Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui yang menyebabkan keduanya mengundurkan  diri bulan lalu  karena "hubungan tidak pantas" juga menimbulkan pertanyaan karena kasus ini ternyata sudah diketahui Perdana Menteri Singapura tahun 2020 lalu dan pada kenyataanya mereka baru mengundurkan diri sekarang.
Selama ini rakyat Singapura memang sudah sudah terbiasa dengan bebas korupsi dalam kehidupannya.  Oleh sebab tu  skandal korupsi yang muncul ke permukaan paling tidak akan berdampak pada partai yang berkuasa dalam perolehan suara dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.