Berita kematian kucing secara mendadak dalam jumlah banyak di wilayah Sunter di Kompas baru baru ini (lihat beritanya di sini) menimbulkan tanda tanya besar terkait  penyebabnya.
Ternyata berita kematian kucing secara mendadak ini tidak saja terjadi di Sunter namun juga di berbagai negara. Kini kasus  kematian mendadak hewan peliharaan kucing dalam jumlah besar kini telah  menjadi perhatian dunia.
Minggu ini di Siprus ribuan kucing mati secara mendadak yang menurut hasil penyelidikan disebabkan oleh Feline Coronavirus varian yang tergolong ganas.
Kejadian kematian kucing secara mendadak di Siprus, Inggris  dan Polandia ini menjadi peringatan dunia bahwa Feline Coronavirus yang lebih ganas secara perlahan namun pasti sedang menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Lebanon, Turki, dan Israel.
Pemerintah Siprus secara resmi merilis data bahwa ada sekitar 300 ribu kucing yang mati akibat mewabahnya virus ini.
Feline Coronavirus yang sedang mewabah ini menurut laporan sementara  memang tidak terkait langsung dengan Covid-19 dan sampai saat ini belum ada catatan kejadian virus ini menular  pada manusia.
Kucing yang tertular Feline Coronavirus ini  mengalami peritonitis menular kucing Feline Infectious Peritonitis , FIP), di mana sel darah putih terinfeksi dan selanjutnya  menyebarkan ke seluruh tubuh kucing dan memicu reaksi inflamasi yang seringkali fatal di perut, ginjal, dan otak dan menyebabkan kematian.
Kekhawatiran lain yang timbul dengan mewabahnya virus ini adalah dugaan munculnya strain baru yang lebih mematikan akibat adanya mutasi.
Pakar virus menduga bahwa mengingat kucing dapat terinfeksi Covid-19, maka banyak diantaranya yang membawa antibodi  baru yang memicu terjadinya evolusi  Feline Coronavirus pada kucing.