Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesetiaan Hachiko Cerminan Masyarakat Jepang

2 Juli 2023   09:51 Diperbarui: 2 Juli 2023   13:14 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kita yang pernah ke Jepang ataupun senang dengan literasi Jepang, sudah dipastikan akan pernah mendengar  cerita tentang Hachiko, seekor anjing yang menjadi lambang kesetiaan tidak saja bagi orang Jepang namun juga bagi dunia.

Kesetiaan Hachiko menunggu majikannya setiap hari  di stasiun kereta setelah tuannya meninggal dunia benar benar menggetarkan hati banyak orang sekaligus memberikan pelajaran akan nilai hakiki sebuah kesetiaan.

Banyak cerita tentang kesetiaan anjing dari berbagai penjuru dunia, namun tidak pernah ada yang berdampak global seperti cerita Hachiko ini.

Jadi tidak heran jika anjing ras Akita Inu yang berwarna putih krem yang lahir 100 tahun lalu diabadikan dalam berbagai bentuk seperti buku, fiski ilmiah  sampai dengan film bahkan cerita kesetiaan Hachiko ini diangkat ke layar lebar oleh Hollywood dan menjadi box office.

Saat ini para pengagum  kesetiaan Hachiko masih dapat menelusuri ceritanya karena Hachiko telah diabadikan dalam bentuk patung di stasiun Shibuya tempat Hachiko menunggu majikannya dengan setia setiap hari walaupun majikannya sudah meninggal dunia.

Keberadaan patung Hachiko ini seolah ingin menceritakan kepada siapa saja yang melihatnya bahwa Hachiko masih setia menunggu majikannya walaupun hanya dalam bentuk patung.

Kesetaiaan Hachiko memang menjadi sumber inspitasi dan sekaligus diajarkan di sekolah sekolah di Jepang untuk menumbuhkan nilai nilai pengabdian dan kesetiaan..

Mengenal Hachiko

Dalam catatan sejarah Hachiko  yang merupakan anjing ras Akita inu  ini lahir pada bulan November tahun 1923 di sebuah kota bernama Odate di perfektur Akita, tempat dimana banyak ras anjing Akita dipelihara dan dikembangkan biakkan.

Pasa duatu hari  Hidesaburo Ueno, seorang guru besar pertanian ternama  dan pecinta anjing, meminta mahasiswanya  mencarikan seekor anak anjing Akita.

Singkat cerita  pada tanggal 15 Januari 1924 anak anjing tersebut tiba di kediaman sang guru besar yang tinggal di distrik Shibuya setelah melakukan  perjalanan kereta yang melelahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun