Bara api dalam sekam yang bernama rasisme ini kini mengobarkan api kerusuhan di hampir penjuru Perancis akibat seorang pemuda non kulit putih Perancis yang berumur 17 tahun "dibunuh" oleh polisi Perancis hanya karena peristiwa pelanggaran lalu lintas.
Salah satu kebohongan pihak polisi yang berusaha ditutupi adalah pernyataan bahwa Nahel pemuda keturunan Aljazair ini membahayakan nyawa polisi karena ingin menabrakkan mobilnya  ke polisi.
Namun rekaman video amatir yang beredar sesaat setelah kematian Nahel ini menjungkirbalikkan pernyataan pihak kepolisian Perancis.
Video tersebut memperlihatkan kebrutalan polisi yang menangani kasus sepele ini dengan menodongkan senjata dan mengancam Nahel yang mengendarai mobil berwarna kuning dan selanjutnya mengeksekusinya dengan menembak kepalanya saat pemuda ini ditarik keluar dari mobil yang dikendarainya.
Video ini juga sekaligus membantah pernyataan yang memperlihatkan bahwa pemuda ini mengancam nyawa polisi karena memang tidak ada polisi yang berdiri di depan mobil saat mobil berhasil diberhentikan.
Berakhirnya hidup Nahel yang merupakan anak satu satunya dari seorang ibu single parent secara tragis ini memicu kerusuhan besar besaran di hampir seluruh wilayah Perancis.
Pertanyaan yang paling mendasar apa sebenarnya yang melatar belakangi kebrutalan polisi Perancis ini?
Dalam sejarahnya Perancis memang tidak pernah terlepas dari tindakan rasisme, kekejaman dan penindasan utamanya di era kolonial.
Jika kita dalami lagi sejarah maka kita akan menemukan fakta bahwa Aljazair yang merupakan salah satu negara jajahan Perancis yang memiliki sejarah panjang penindasan dan kekejaman yang dilakukan Perancis.
Prancis menjajah Aljazair pada awal 1800-an dan dalam perjalanannya membentuk pemerintahan di negara ini Perancis tidak lepas dari kekerasan dan pembunuhan massal.