Tidak hanya sampai disitu saja teknologi budidaya ulat sutera non murbei ini  juga  menerapkan konsep Zero Waste Technology dengan mengembangkan teknologi pengolahan pupuk dari sisa pakan, kotoran dan urine ulat sutera.
Dalam upaya untuk mengurangi limbah pengolahan tekstil yang mencemari lingkungan, para peneliti IPB juga mengembangkan teknologi  eco printing dengan menggunakan bahan bahan alami dari berbagai tanaman dan bahan alami lainnya  untuk pewarnaan kain suteranya.
Melalui penerapan  teknologi eco printing ini  diharapkan  industri tekstil  nantinya akan ramah lingkungan sekaligus dapat menggairahkan perekonomian nasional karena tren permintaan produk tekstil dari sutera semakin meningkat dan produknya sangat eksotik dan diminati  pelaku industri fashion.
Teknologi yang telah dikembangkan oleh para peneliti dari Fakultas Peternakan IPB ini  diharapkan dapat menarik minat generasi muda dalam membuka usaha baru yang sangat prospektif dan  ramah lingkungan.
Oleh sebab itu,  sejak dini  mahasiswa dan generasi Z yang merupakan cikal bakal pencetus dan pelaku usaha baru ini perlu diberi bekal pengetahuan  terkait teknik budidaya sutera alam berbasis Zero Waste Technology, pengembangan bibit unggul  dan juga pengolahan hasilnya dengan menggunakan teknologi eco printing agar nantinya setelah lulus mereka dapat mengembangkan wirausahanya yang unik dan berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H