Siapa yang tidak kenal Mesut Ozil yang dikenal dunia sebagai salah satu pemain midfielder terbaik  dunia?
Namun ketika berbicara tentang ras, asal usul dan agama, maka prestasi Mesut Ozil ini tenggelam akibat kebencian rasisme yang melanda negara yang menganggap beradap di dunia yaitu Jerman.
Puncaknya di tahun 2018 lalu Mesut Ozil mengundurkan diri dari tim nasional Jerman akibat tekanan rasisme yang menimpa dirinya yang tidak mampu lagi dipikulnya.
Ozil dilahirkan di Jerman dan secara warga negara Ozil adalah orang Jerman.  Namun asal usulnya yang merupakan keturunan Turki lah  yang selama ini terus membayang bayangi  perlakuan  rasisme yang menghantui Ozil.
Tekanan dan hujatan rasisme ini datang dari berbagai pihak termasuk federasi sepakbola Jerman, penonton dan juga media.
Oleh sebab itu tidak heran jika Ozil disanjung sanjung dan diakui sebagai orang Jerman jika tim yang dibela Ozil menang.  Namun sebaliknya dirinya dihujat habis habisan sebagai keturunan imigran Turki jika tim yang dibelanya kalah.
Piala dunia sepakbola yang sedang berlangsung saat ini memang diwarnai kontroversi terkait pelarangan FIFA bagi pemain yang menggunakan armband One Love yang merupakan lambang solidaritas terhadap kelompok LGBT yang mendapat diskriminasi.
Qatar sebagai tuan rumah secara terbuka menunjukkan ketidak setujuannya terhadap kelompok LGBT ini.
Salah satu ungkapan protes terhadap pelarangan penggunaan armband ini tampak ketika pemain  Jerman berfoto bersama  sebelum pertandingan dengan pose menutup mulutnya sebagai bentuk ungkapan protes terhadap larangan FIFA ini terhadap penggunaan armband ini.