Tindakan memata matai Timor Leste ini untuk mendapatkan keuntungan tertentu ini dianggap sangat keterlaluan karena negara ini memang miskin dan baru saja bangkit dari perang saudara.
Kepercayaan terhadap Australia memang memudar pasca terungkapnya kasus penyadapan yang dilakukan oleh pihak intelijen Australia karena selama ini Timor Leste menganggap Australia sebagai sabahat dan juga sponsor kemerdekaan.
Perang Pengaruh
Rencana Timor Leste yang akan bekerjasama dengan Tiongkok ini dinilai oleh Australia sangat kontroversial.
Saat ini pemerintah Australia berusaha memenangkan kembali hati negara negara di kawasan Pasifik yang selama ini telah "ditelantarkan" oleh Perdana Menteri Australia sebelumnya Scott Morrison.
Sebagai contoh negara Kepulauan Solomon telah menandatangani kerja sama pembangunan pangkalan militer Tiongkok di negeranya yang membuat Australia meradang.
Pengaruh Australia di kawasan Pasifik memang sudah mulai melemah dan diambil alih oleh Tiongkok.
Perebutan pengaruh di negara negara kaswan Pasifik ini memang sangat strategis karena Amerika dan sekutunya termasuk Australia mencoba memperlemah pengaruh Tiongkok di kawasan ini sebagai bagian dari konsep Indo Pasifik.
Bagi Tiongkok jika berhasil masuk dalam proyek gas ini akan sangat menguntungkan karena akan memperluas pengaruh politik dan ekonominya sekaligus memukul Australia yang selama ini dianggap menghalangi dan mencampuri urusan Tiongkok.
Kemarahan Tiongkok memuncak ketika Perdana Menteri Australia Scott Morrison lebih berpaling pada Amerika dan sekutunya dalam hal kebijakan politik luar negerinya.
Scott Morrison bekerja sama dengan Donald Trump mengkampanyekan kepada dunia internasional untuk mencari bukti bahwa Covid-19 merupakan buatan Tiongkok dan Tiongkok harus membayar kompensasinya.
Sikap Australia inilah yang memicu pembalasan Tiongkok berupa perang dagang yang membuat Australia terpuruk karena Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Australia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!