Membaca buku The Complete Guide to Memory:  The Science of Strengthening Your Mind karangan ahli syaraf terkemuka dunia  Dr Richard Restak yang merupakan mantan presiden the American Neuropsychiatric Association yang telah malang melintang memberikan kuliah terkait otak dan tingkah lalu memang mengasyikan sekaligus menimba banyak manfaat.
Satu hal yang mengemuka dari isi buku yang diterbitkan yanggal 5 Juli 2022 lalu ini adalah penurunan ingatan yang kita alami dapat diperbaiki melalui latihan dan bahkan dapat ditingkatkan.
Sering Lupa?
Bagi sebagian dari kita tentunya pernah mengalami hal hal yang terkait dengan penurunan ingatan. Salah satu gejala penurunan ingatan yang ditandai dengan lupa ini biasanya semakin meningkat pada orang yang telah memasuki usia paruh baya.
Sebagian besar dari kita mungkin menganggap lupa sebagai hal yang biasa dan bagian dari kehidupan keseharian, namun kita perlu menyadari bahwa lupa merupakan bagian dari gejala penurunan kesehatan syaraf.
Berbagai hal sederhana yang menyangkut keseharian kita yang sangat erat hubungannya dengan lupa seperti misalnya  kita meninggalkan rumah dan merasa ragu apakah kita sudah mengunci rumah atau belum; bertemu dengan teman lama tapi lupa namanya; masuk ke suatu ruangan tapi tidak ingat untuk apa kita masuk ke ruangan tersebut.
Lupa yang kita alami merupakan kondisi yang  alami. Walaupun demikian hal ini disamping  tidak menyenangkan, namun yang lebih penting lagi adalah gejala ini dapat saja menjadi mengindikasikan gejala kepikunan  atau bahkan yang lebih buruk lagi merupakan gejala Alzheimer yang berkembang secara perlahan namun pasti.
Dalam buku ini Dr Richard Restak menyatakan bahwa ingatan yang menurun dapat diperbaiki melalui cara cara tertentu.
Gejala yang harus diperhatikan
Menurut pakar syaraf ini penyimpangan memori paling umum terjadi pada usia 55 tahun ke atas dan menurutnya hal ini merupakan sesuatu yang alami  dengan bertambahnya usia.
Sebagai contoh jika kita seusai belanja di pertokoan atau mall dan tidak mengingat dimana kita memarkir mobil kita, hal ini merupakan sesuatu yang normal.Â
Dalam hal ini ada kemungkinan pada saat kita memarkir kendaraan kita tidak berkonsentrasi sehingga otak kita tidak dapat mengkodekan lokasi kendaraan yang kita parkir.