Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Akhir Perjalanan Kontroversi Serena Williams

11 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   20:46 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di usianya yang ke 17 Serena Williams berhasil mengalahkan  Martina Hingis di tahun  1999 pada final  US Open.  Photo : Jamie Squire/Getty Images.

Setelah berada dipersimpangan jalan akhirnya Serena Williams akhirnya lebih memilih keluarga dibandingkan dengan olahraga yang mengharumkan namanya tersebut.

Bak cerita di negeri dongeng, di penghujung karir nya  Serena Williams masih memiliki kesempatan untuk menutup buku prestasinya dengan cerita manis jika nantinya dirinya memenangi US Open bulan depan.

Serena Williams yang telah berusia 40 tahun ini mengungkapkan keinginannya untuk memiliki anak kedua.

Dalam hal keluarga  Serena Williams memang memiliki kisah  tersendiri setelah dirinya mengalami komplikasi yang hampir merenggut nyawanya  pasca  kelahiran anak pertamanya Olympia.

Serena Williams bersama anak semata wayangnya   Alexis Olympia Ohanian Jr  di tahun 2020 setelah menjuarai ASB Classic di Aucland. Photo:  Chris Symes/AP 
Serena Williams bersama anak semata wayangnya   Alexis Olympia Ohanian Jr  di tahun 2020 setelah menjuarai ASB Classic di Aucland. Photo:  Chris Symes/AP 

Bagi Serena Williams  memiliki anak lagi bukanlah masalah yang sederhana dan setelah melalui pertimbangan panjang akhirnya memilih keluarga  dan meninggalkan dunia tenis professional karena dirinya memilih untuk memiliki anak kedua.

Kegamangan

Dalam tulisan perpisahannya dengan dunia  tenis yang dicintainya, yang diterbitkan di Vogue minggu ini,  Serena Williams memang mengungkapkan rasa ketikadilan ketika dirinya harus memilih satu dari dua dunia yang dia cintai.

Dunia olah raga terkadang sangat kejam bagi kaum wanita, karena ketika seorang atlit wanita hamil, maka banyak diantaranya akan kehilangan kontrak  sponsor karena dianggap berisiko dan kurang menguntungkan bagi sponsor.

Dalam tulisan perpisahannya ini Serena Williams mengungkapkan isi hatinya bahwa dirinya merindukan masa masa ketika dirinya masih sebagai gadis yang bersinar  di lapangan tenis.

Dalam perjalanan karir nya yang cukup panjang ini,  Serena Williams dapat dikatakan sebagai simbul ras,  jenis kelamin, seksualitas dan budaya  dalam  meraih sesuatu yang dicita citakannya yang menginspirasi banyak orang.

Ketika  Serena dan Venus Williams masuk kedunia tenis mereka secara  konsisten membuktikan bahwa mereka memiliki hak untuk berada di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun