Australia merupakan salah satu negara di dunia yang mengandalkan pendapatannya dari industri peternakan.
Oleh sebab itu, jika sampai PMK masuk ke Australia maka dapat dipastikan akan memporakporandakan industri peternakan sapi, kambing, domba dan babi Australia dan dampaknya akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Menurut Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics and Sciences (ABARES), jika sampai PMK masuk ke Australia diperkirakan akan menimbulkan kerugian sebesar UD$ 80 milyar.
Contoh nyata betapa buruknya dampak PMK ini adalah Inggris yang mengalami wabah PMK pada tahun 2001 lalu yang menimbulkan kerugian sebesar US$ 17 milyar. Gelombang kedua wabah PMK yang terjadi lagi di tahun 2007 menunjukkan betapa sulitnya melakukan eradikasi virus ini ketika sudah pernah mewabah.
Kawasan Asia utamanya Asia Tenggara kini telah menjadi wilayah endemi PMK. Di tahun 2009 wabah PMK melanda Taiwan. Wabah ini kemudian merembat masuk ke Jepang dan Korea pada tahun 2010.
Pemerintah Australia dengan mengandeng pihak industri memang berusaha sekuat mungkin untuk mencegah wabah PMK ini masuk ke Australia. Tidak hanya sampai disitu saja Australia juga bekerja sama dengan negara di wilayah penyebaran PMK utamanya di wilayah ASEAN untuk menanggulangi penyebaran virus PMK ini.
Tercatat ada 11 negara yang lokasinya berada berdekatan dengan Australia yang merupakan wilayah endemik PMK ini.
Strategi pertahanan lain yang diterapkan oleh Australia adalah memperkuat biosekuriti di wilayah perbatasannya untuk menahan masuknya virus PMK ini.
Disamping itu Australia memiliki perencanaan untuk mengatasi dan menanggulanginya jika virus PMK ini masuk ke Australia, sehingga diharapkan dalam waktu singkat virus ini dapat dieliminasi.
PMK dan Penyebarannya
Penyakit PMK yang menjangkiti sapi, kerbau, unta, domba, kambing, rusa dan babi ini penyebarannya dapat terjadi melalui pernafasan, air liur, susu, dan kotoran ini memerlukan waktu sekitar 4 hari sampai terlihat gejala yang spesifik yaitu pelepuhan di dalam dan di sekitar mulut dan hewan yang terinfeksi biasanya meneteskan air liur dan lemas.