Sudah tidak terhitung berapa jumlah orang yang berusaha menurunkan berat badannya dengan berbagai macam cara, namun sebagian besar akhirnya menjadi frustrasi karena penurunan berat badan yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan.
Selama ini ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa tidur menjadi salah faktor pemicu kegemukan, benarkah demikian ?
Hasil peneltian terbaru menunjukkan bahwa  kualitas tidur yang buruk dan waktu tidur yang tidak cukup  meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, meningkatkan kolesterol dan penumpukan  timbunan lemak di arteri.
Tidak hanya sampai disitu saja kurang tidur terkait erat dengan diabetes, peradangan, dan penyakit jantung.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru  menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk berperan besar pada peningkatan berat badan kembali setelah terjadi penurunan berat badan.
Hasil peneltian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Copenhagen menunjukkan hal yang menarik terkait hubungan antara tidur dan upaya penurunan berat badan.
Para peneliti ini berhasil menemukan bahwa pola tidur yang baik dan cukup  sangat membantu untuk menjaga berat badan yang ideal.
Kesimpulan ini tentunya didapat dari beberapa indikator yang didapat dari hasil penelitian, seperti misalnya Indeks Masa Tubuh (BMI).
Orang yang tidurnya kurang dari 6 jam perhari  rata-rata mengalami peningkatan indeks massa tubuh (BMI) sebesar 1,3 poin setelah setahun dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih dari enam jam.
Tidak hanya jumlah jam tidur yang berpengaruh, namun juga kualitas tidur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!