Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Panjang Perburuan Harta Hasil Korupsi Ferdinand Marcos

25 April 2022   08:30 Diperbarui: 25 April 2022   08:37 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi generasi milenial mungkin nama Ferdinand Marcos terasa asing namun nama ini tercatat dalam sejarah sebagai salah satu diktator yang memerintah Filipina selama 20 tahun  dengan prestasi mengeruk harta dan kekayaan negara yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah.

Kebangkitan Marcos

Marcos masuk ke dalam dunia politik dan bersinar ke permukaan karena klaimnya sebagai pahlawan perang Filipina yang menerima 3 medali kehormatan dari Amerika selama perang dunia II.

Namun kelak di kemudian hari setelah kejatuhan Marcos, berdasarkan penelusuran sejarah yang dilakukan oleh country's National Historical Commission Filipina,  ternyata klaim itu tidak benar.

Pada tahun 1954 Ferdinand Marcos bertemu dengan Imelda Marcos yang merupakan salah satu kontestan Miss Filipina pada acara di kongres  Filipina.

Ferdinan Marcos yang merupakan  sepupu dari juru bicara kongres,  saat itu sudah menjadi anggota kongres.

Sebelas hari setelah pertemuan Ferdinand Marcos melangsungkan perkawinannya  dengan Imelda Marcos yang merupakan titik awal sejarah Filipina yang menghebohkan dunia.

Secara resmi di tahun 1965, Imelda Marcos yang nanti akan dikenal dunia sebagai sosok yang gemar menghaburkan uang  menjadi Ibu Negara setelah Ferdinand Marcos terpilih menjadi presiden.

Korupsi dan Kemewahan

Pasangan suami istri ini kelak akan dikenal dunia sebagai  salah satu penggarong harta negara terbesar  di dunia dan hidup dengan kemewahan yang tidak pernah terbayangkan oleh rakyat Filipina dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun