Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Boeing 737 Max Diizinkan Mengudara Kembali, Akankah Kepercayaan Pengguna Pulih?

10 Januari 2022   18:45 Diperbarui: 10 Januari 2022   18:51 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boeing 737 Max, Photo: Reuters

Keputusan beberapa negara seperti Amerika, Tiongkok, India, Eropa, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Australia yang juga diikuti oleh Indonesia untuk mengijinkan pesawat  Boeing 737 Max mengudara kembali mengundang pertanyaan paling mendasar apakah kepercayaan pengguna (penumpang) akan keamanan jenis pesawat ini  akan pulih kembali?

Kita tentunya masih ingat sekitar 3 tahun yang lalu pesawat Boeing 737 Max menjadi headline dunia akibat kecelakaan beruntun yang menimpanya.

Penerbangan Lion Air yang menggunakan jenis pesawat ini mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut Jawa pada tanggal 29 Oktober 2018. Pesawat dengan nonor penerbangan 610 ini rencananya akan menuju  Pangkal Pinang dari Jakarta, namun setelah 13 menit mengudara pesawat ini hilang kontak.

Jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 610 ini merupakan  tragedi yang memilukan karena merenggut  189 nyawa.  Dalam waktu yang berdekatan Ethiopian Airlines dengan menggunakan jenis pesawat yang sama juga mengalami tragedi serupa.

Kedua kejadian ini menyebabkan pesawat Boeing 737 Max dilarang terbang untuk dilakukan penyeledikan yang menyeluruh  terkait penyebab kecelakaan ini.

Masa penyelidikan dan lamanya masa larangan terbang Boeing 737 Max berakibat fatal bagi Boeing karena share price perusahaan ini menukik tajam.

Saat itu penyebab jatuhnya pesawat Lion Air masih belum jelas sampai kira kira 5 bulan kemudian tepatnya tanggal 10 Maret 2019 pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 dengan jenis pesawat yang sama   dalam penerbangan menuju Kenya dari Addis Ababa mengalami kecelakaan yang hampir sama dan menewaskan 157 orang

Setelah hampir setahun dilakukan penyelidikan akhirnya hasil penyelidikan diumumkan secara resmi yang mengarah pada kesalahan desain  pesawat.

Salah satu hasil penyelidikan yang paling mengemuka terkait jatuhnya kedua pesawat dengan jenis yang sama ini adalah terkait dengan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang merupakan program penstabil pesawat yang dipasang pada Boeing 737 Max.

Masih menurut hasil penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat Lion ternyata sensor yang dipasang di luar pesawat ternyata menunjukkan moncong pesawat terlalu tinggi dan menyebabkan pesawat dalam resiko mengalami stall.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun